Ia berharap bukut tersebut dicetak agar bisa dibaca seluruh masyarakat Indonesia.
Dedi Mulyadi lantas menawarkan agar konsep metodologi buku tersebut diberikan kepadanya.
"Ya nanti saya cetakin seribu ekslempar," janji Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi berharap, buku karangan bapak tersebut bisa bermanfaat untuk banyak orang.
"Agar anak-anak di Majalengka, anak-anak jalanan yang enggak sempat sekolah, bapak bisa mengajar, anak-anak bisa belajar calistung," kata Dedi Mulyadi.
Baca juga: Jual Rambut Nenek, Abah Naim Makan Hanya Bisa Sekali Sehari Demi Bayar Kontrakan Rp650.000 Sebulan
Sementara itu, Dedi Mulyadi turun langsung dalam menertibkan tempat lokalisasi, beberapa waktu lalu.
Gubernur yang akrab disapa KDM ini sampai masuk ke area prostitusi tersebut menemui wanita pekerja seks komersial (PSK).
Interaksi di antara KDM dengan wanita PSK itu pun jadi sorotan.
Diketahui, penertiban lokalisasi ini merupakan bagian dari upaya penertiban bangunan liar.
Bangunan-bangunan liar yang berdiri diantaranya rupanya merupakan tempat esek-esek.
Turun langsung mendatangi tempat lokalisasi di Jawa Barat, Dedi Mulyadi turut berbicara dengan wanita PSK di Subang.
Disana dia menemui seorang PSK yang kemudian diajak KDM untuk mengobrol.
Dalam obrolannya dengan PSK tersebut, KDM menanyakan tarif sekali kencan kepada si wanita.
Bukan tanpa alasan, KDM menanyakan tarif tersebut adalah untuk memberi uang agar dia bisa pulang sebagai ganti dari penghasilannya sebagai PSK.
"Teteh di sini sama siapa?" tanya KDM dikutip dari unggahan media sosial Dedi Mulyadi, Minggu (20/4/2025).