Berita Viral

4 Fakta 342 Siswa SMP Keracunan usai Santap Hidangan MBG, Dinkes Bertindak, Sampel Makanan Diuji

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KERACUNAN - Ilustrasi program MBG. Program MBG di SMP Negeri 35 Bandung dihentikan sementara waktu setelah ratusan siswa keracunan setelah menyantap makanan yang disajikan.

"Kalau yang SD jam sembilan masih fresh jadi aman. Ketika anak SMP mulai tuh rada enggak enak tapi belum parah. Terakhir itu anak SMA diberikannya jam 13.30 WIB itu mah sudah bau, jadi enggak ada yang makan kalau SMA," ungkapnya.

Sederet fakta 342 pelajar SMPN 35 Bandung mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG. (KOMPAS.com/Egadia Birru)

2. Gejala yang Dialami 

Anhar mengatakan gejala yang dialami ratusan siswa SMP tersebut muncul paling cepat 30 menit dan paling lama delapan jam usai makan.

Menurut penjelasannya, gejala yang dialami seperti diare, nyeri perut, muntah, pusing, dan demam. 

Meski demikian, ia menuturkan tidak ada korban yang dirawat di rumah sakit.

“Alhamdulillah, tidak ada yang dirawat di rumah sakit. Kami juga terus memantau melalui puskesmas dan sekolah,” katanya.

3. Dua Guru Keracunan

Selain ratusan siswa, terdapat dua guru dari SMPN 35 Bandung yang turut mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program MBG.

Hal tersebut disampaikan humas SMPN 35 Bandung, Ganjar Sulandiana.

"Jumlah siswa SMPN 35 Bandung ada 1.042 orang, dan yang diduga keracunan sebanyak 342 siswa serta dua guru," kata Ganjar, Kamis.

Baca juga: Pengakuan Satu-satunya Siswa Selamat dari Keracunan MBG, Cuma Cicip Sedikit Menunya: Ada yang Muntah

4. Dinkes Uji Sampel Makanan MBG

Dinkes Kota Bandung melakukan investigasi terkait keracunan yang dialami ratusan siswa SMPN 35 Bandung.

Salah satunya dengan mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium

"Sudah di lab. Cuma memang agak lama sih ya (hasilnya), sekitar 10 sampai 12 hari karena pemeriksaannya pasti lengkap, enggak cuma bakteri," ujar Anhar.

Selain itu, Dinkes memanggil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk dimintai keterangan terkait keracunan tersebut.

"Jelas, kami besok akan evaluasi, dan kami juga sudah mengundang SPPG dan koordinator SPPG-nya. Kita diskusikan langkah selanjutnya mau seperti apa, terutama terkait pengawasan dan pembinaan," tegasnya.

Berita Terkini