Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tulungagung di 3 bulan pertama 2025 mencapai 23 persen, dari target Rp 776,3 miliar.
Capaian ini lebih tinggi, karena capaian di triwulan pertama di angka 15 persen.
Hal ini disampaikan Kabid Penagihan dan Pembukuan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Tulungagung, Dwi Teguh Prasetya.
"Memang aturannya bukan setiap triwulan 25 persen. Tapi triwulan pertama 15 persen, triwulan kedua 40 persen, triwulan ketiga 75 persen dan triwulan keempat 100 persen," jelasnya, Jumat (2/5/2025).
Realisasi terbesar dari retribusi daerah sebesar 25,22 persen atau Rp 117,6 miliar dari target Rp 446,452 miliar.
Dalam retribusi ini termasuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang dulu terpisah.
Disusul pajak dengan 19,78 persen atau Rp 58,9 miliar dari target Rp 297,952 miliar.
"Termasuk Opsen kendaraan bermotor masuk ke dalam pajak daerah," sambung Teguh.
Sementara pemasukan lain-lain sebesar Rp 2,33 miliar, atau setara 50,07 persen dari target.
Untuk memaksimalkan PAD di luar Pajak Kendaraan Bermotor, Bapenda akan mengoptimalkan sektor restoran, hotel, dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Baca juga: Parkir Berlangganan di Tulungagung Diproyeksi Sumbang PAD Paling Tinggi Rp 14 Miliar
Meski saat ini sektor restoran dan hotel terdampak kebijakan efisiensi pemerintah, Teguh yakin masih bisa dimaksimalkan.
"Awal tahun biasanya memang masih landai. Pertengahan tahun sampai akhir tahun meningkat," katanya.
Salah satu sektor yang cukup berat adalah retribusi parkir.