Kondisi dinding sekolah yang rusak dan bolong-bolong membuat anak-anak dan guru merasa gerah dan panas.
Kemudian, ketika hujan disertai angin kencang, hal ini mengganggu proses belajar mengajar.
Mirisnya lagi, siswa kelas jauh ini belum pernah merasakan belajar di ruang laboratorium dan praktik lapangan karena keterbatasan fasilitas.
Salah seorang siswa, Ade, mengaku tidak fokus belajar dengan kondisi sekolah yang buruk.
"Kondisi sekolah cukup buruk, membuat kami tidak nyaman dan tidak terlalu fokus belajar karena panas dan masuk air kalau hujan," akui Ade saat diwawancarai wartawan, Rabu (19/3/2025).
Saat hujan turun, kata dia, air masuk ke dalam ruang belajar.
Kondisi itu memaksa siswa dan guru menghentikan proses belajar mengajar.
"Kalau hujan kami berhenti dulu belajar. Berkumpul di ruangan yang tidak bocor untuk berteduh. Kadang lanjut belajar lagi, tapi ada juga kadang kami langsung pulang," sebut Ade.
Oleh karena itu, Ade berharap kepada Presiden agar dapat membantu membangun sekolah yang lebih layak.
"Harapan kami, semoga bapak presiden mau membantu. Tolong kami, Pak Presiden. Turunlah ke sekolah kami, Pak, biar bisa melihat langsung kondisinya," ucap Ade.