Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Verifikasi dan validasi (Verval) data terhadap 6.500 kepala keluarga (KK) yang masuk desil 1 mulai dilakukan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) Ponorogo.
Ini tindak lanjut untuk menyisir calon siswa pada program sekolah rakyat (SR) di Bumi reog. “Pekan ini kita mulai melakukan verval untuk 6.500 masuk desil 1,” ungkap Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos-P3A Ponorogo Surono, Senin (12/5/2025).
Dia menjelaskan untuk melakukan verval melibatkan 122 orang pendamping program keluarga harapan (PKH). Kemudian PKH itu dibantu21 tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK).
“Kami lakukan pekan ini. Karena data calon siswa pada sekolah rakyat ditargetkan tersedia pada akhir Mei ini,” kata mantan Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo ini.
“Teman-teman melakukan verval. Apakah di keluarga yang masuk desil 1 ada anaknya masuk SD kelas 1, SMP kelas 1 dan SMA kelas 1,” bebernya.
Baca juga: Bulan Juli, Sekolah Rakyat di Ponorogo Bakal Dibuka, Lokasi di Gedung Sentra IKM Jalan Trunojoyo
Hasil verval itu, kemudian mengetahui minat mereka mengikuti sekolah rakyat.
Dari arahan Kementerian Sosial (Kemensos) RI, kata dia, satu pendamping ditargetkan mendapat tiga calon peserta didik program sekolah rakyat.
“Masing-masing calon siswa kelas 1 SD, 1 SMP, dan 1 SMA. Jadi satu pendamping itu melakukan verval terhadap 300-500 KPM. Tidak hanya KPM penerima program PKH tapi juga BPNT,” jelasnya.
Baca juga: Tak Tebang Pilih, Petugas Gabungan juga Lakukan Skrining HIV di Tempat Hiburan Malam Ponorogo
Surono menegaskan akhir Mei ini, data calon siswa program sekolah rakyat ditargetkan sudah tersedia.
“Nanti akan diseleksi kembali oleh petugas. Jadi harapannya tentu calon peserta didik program sekolah rakyat segera klir. Karena di Ponorogo tahun ajaran baru 2025/2026 akan ada SR,” urainya.
Baca juga: Ketua DPRD Jombang Tanggapi Soal Perpindahan Lokasi Pembangunan Gedung Sekolah Rakyat ke Tunggorono
Sesuai petunjuk pusat, Surono mengaku akhir Mei kita harus fixed secara data, nanti juga ada proses seleksi lagi.
“Harapannya per Juli nanti program sekolah rakyat bisa beroperasional,” pungkasnya.