Dedi pun ingin keindahan itu harus juga menular pada seluruh pembangunan di Kabupaten Indramayu.
Seperti kapal-kapal nelayannya yang harus indah, bangunan-bangunan rumah yang dibuat indah, hingga desa-desa yang juga harus indah dalam penataannya.
Termasuk dalam menjaga kebersihan.
Target Dedi, ingin Jawa Barat bebas dari tumpukan sampah, tidak boleh ada lagi sampah di sungai dan di laut.
Alasannya, kata dia, karena bertentangan dengan prinsip Islam, lingkungan, hingga kebudayaan.
Dedi pun ingin Jawa Barat menjadi provinsi tebersih di Indonesia.
“Setuju, enggak?” tanya Dedi Mulyadi yang langsung dijawab setuju oleh warga.
Dedi Mulyadi juga menyampaikan seorang pemimpin harus berani membela kepentingan rakyat dan daerahnya.
Dedi pun ingin Bupati Lucky Hakim membersekan masalah tawuran yang masih terjadi di Indramayu dalam tiga bulan.
“Biar apa? Biar wong Indramayu terkenal ke mana-mana, daerahnya subur makmur, tentrem, raharjo. Ini yang kita inginkan, pemimpinnya harus tegas,” ujar dia.
Tidak hanya itu, Dedi juga menyorot soal kemiskinan.
Dalam pandangannya, sebenarnya tidak ada warga Jawa Barat yang miskin karena bisa mempunyai segala sesuatu.
Namun, yang membuat jadikannya miskin adalah gengsi yang mahal hingga sampai harus berutang.
Hal ini, menurut Dedi, yang harus diubah.
Pemimpin daerahnya harus adil dan paham keinginan rakyatnya, tapi rakyat juga harus mau diurus oleh pemimpinnya.