21 Tahun Nabung Rp10 Ribu Tiap Hari, Pasutri Penjual Pentol Berhasil Naik Haji: Saya sampai Menangis

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENJUAL PENTOL CORAH NAIK HAJI - Pasutri Sumino dan Nur Hasanah berjualan pentol corah di depan Kantor Polsek Jogorogo Ngawi, Jawa Timur. Setiap hari nabung Rp10.000 selama 21 tahun, pasutri ini akhirnya naik haji.

Akan tetapi, mereka justru gagal berangkat.

Kejadian ini terungkap dan menjadi sorotan anggota Komisi VIII DPR RI, Satori.

Tepatnya saat menghadiri pelepasan calon jemaah haji kloter 10 KJT asal Kota Cirebon di Makorem 063/Sunan Gunung Jati pada Senin (12/5/2025).

"Kasihan calon jemaah haji, sudah walimatussafar, sudah syukuran," kata Satori.

"Untuk melunasi kadang-kadang menjual aset, menjual rumah, tanah, mobil. Tetapi pas pada saatnya tidak jadi berangkat. Kasihan mereka," lanjut dia. 

Ia mengungkapkan, dari total 112 orang yang sudah melunasi biaya haji di Kabupaten Cirebon, hanya enam orang yang bisa diberangkatkan.

Sisanya, sebanyak 106 orang harus menahan kecewa karena gagal berangkat.

"Yang lucunya lagi, sudah syukuran haji, sudah ngaturi masyarakat, tetangga, keluarga," tutur Satori, mengutip Tribun Cirebon.

"Kemudian pas saatnya tidak jadi berangkat, kan secara psikologi mereka beban," ucapnya.

Menurut Satori, kondisi ini terjadi karena adanya pengurangan kuota tambahan.

Ia menyayangkan keputusan yang terburu-buru untuk memberitahukan jemaah soal pelunasan, padahal belum ada kepastian soal keberangkatan.

"Saya sudah sampaikan kepada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah agar hal seperti ini diantisipasi dan diminimalisasi. Jangan sampai terjadi lagi ke depannya," jelas dia.

Baca juga: Petantang-petenteng Palak Pedagang Es Teh sampai Rp700.000, Anggota Ormas Kecut saat Ditangkap

Kendati demikian, Satori mengapresiasi pelaksanaan pemberangkatan jemaah calon haji Kota Cirebon yang dinilai tertib dan nyaman karena dipusatkan di Makorem 063/Sunan Gunung Jati.

"Bayangkan kalau tempatnya di alun-alun, tumpang tindih, mengganggu lalu lintas."

"Tapi di sini saya mengapresiasi kepada Kementerian Agama dan Bapak Wali Kota atas tempat yang aman dan nyaman bagi jemaah maupun keluarga yang mengantar," katanya.

Untuk jemaah yang gagal berangkat tahun ini, Satori memastikan mereka akan menjadi prioritas pada musim haji tahun depan.

Evaluasi besar pun dijanjikan akan dilakukan pasca-pemulangan haji 2025.

"Insyaallah akan kita evaluasi nanti bersama Kementerian Agama dan penyelenggara haji lainnya agar ke depan lebih baik," ujarnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini