"Biar ini nanti dirobohkan. Baju semuanya saya kasih," ujarnya, dikutip dari Tribun Jateng.
Setelah sepakat, Wabup Sidoarjo mempersilakan Tasripan untuk mandi.
"Sampeyan adus sing bersih, ambil wudu, nanti salat di masjid depan."
"Sudah ada kasurnya. Nanti peralatan tak belikan," sambungnya.
Mimik bahkan menuntun Tasripan berjalan, memberinya pakaian dan sarung baru untuk salat.
Baca juga: Rahasianya Dibocorkan ke Pendeta Gereja, Ibu Laporkan Anak Tirinya ke Polisi, Terdakwa Heran
Saat membahas tentang anaknya, Tasripan menuturkan bahwa buah hatinya tidak mengerti kondisi orang tua.
"Enggak ngerti sama orang tua," kata Tasripan saat menceritakan kondisi keluarganya.
"Wes enggak opo-opo, sak iki ono aku," jawab Wabup sambil menenangkan.
Aksi Mimik ini dilakukan bersama Baznas Sidoarjo.
Bersama Baznas Sidoarjo, pihaknya juga memberikan bantuan sembako dan peralatan kebutuhan sehari-hari.
"Saya merasa ini adalah tanggung jawab kita sebagai pemerintah daerah," tegas Mimik Idayana.
Nasib pilu juga dialami Nardi (65) dan anaknya, Hendra, asal Dusun Cisaar, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Selama ini mereka berdua tinggal di sebuah gubuk reyot berukuran 2 x 5 meter.
Dinding gubuk mereka sudah rapuh, lantainya tanah, dan tidak ada air bersih.
Nardi sendiri sudah empat bulan ini tengah sakit.