Berita Viral

Penjelasan Kepsek Soal Kritik Dugaan Pemotongan Dana PIP, Anaknya Aniaya Siswa SMP di Bekasi: Salah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DUGAAN PEMOTONGAN - Ilustrasi uang Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu rupiah. Siswa berinisial DMH mengkritik pihak sekolah terkait dugaan pemotongan dana PIP.

Sebagai siswa yang memiliki daya kritis, DMH mencoba mecurahkan kekecewaannya ke pihak sekolah melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. 

Setelah dia mengunggah foto bergambar oknum guru berkepala tikus, tiba-tiba pelaku berinisial S mendatangi sekolah pada Senin (19/5/2025). 

"Tiba-tiba dia masuk (kelas), keninga saya ditonjok sampai kepala saya terbentur tembok, setelah itu dia tonjok lagi kena rahang saya," ucap DMH. 

Setelah penganiayaan tersebut, DMH diantar orangtuanya melapor ke Polres Metro Bekasi Kota dengan nomor laporan LP/B/1095/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA.

Bukan Potongan Tapi Uang Jalan

Ilustrasi uang. (Canva)

Kepala sekolah, Ujang Tholib, sekaligus ayah perlaku berinisial S, mengatakan, pemotongan yang dimaksud DMH sudah dijelaskan secara menyeluruh. 

"Pada dasarnya sebuah administrasi yang sudah klarifikasi dan semuanya clear, tidak ada masalah di antara kita, itu biaya administrasi pengurusan pencairan," kata Ujang. 

Potongan Rp150 ribu dari dana PIP itu disebut sebagai uang jalan, karena proses pengajuan dilakukan sekolah mulai dari dinas sampai ke kementerian. 

"Setelah uangnya masuk ke rekening siswa, kami katakan memang sekolah yang mengusahakan, ibaratnya uang jalan ke dinas, bukan ngasih uang ke orang dinas ya," tegas dia.

Baca juga: Sosok Saepul Bahri Bupati Gadaikan SK untuk Beli Tanah Buat Ortu Siswa di Barak, Beri Syarat Ini

Berharap Damai 

Ujang Tholib, kepala sekolah mengatakan, pihaknya sudah berupaya menghubungi keluarga korban berinisial DMH (16) untuk menyampaikan permintaan maaf. 

"Sampai saat ini masih terus berusaha untuk bisa bertemu dengan keluarga korban. Saya yang menginfokan ke mamahnya, saya mohon maaf. Saya kasih tahu. Saya bilang mohon maaf DMH dipukul oleh anak saya," kata Ujang, Jumat (23/5/2025). 

Dia tak membantah adanya pemukulan yang dilakukan putranya berinisial S (15), peristiwa itu terjadi di sekolah pada Senin (19/5/2025) sekira pukul 09.45 WIB. 

Setelah kejadian pemukulan, korban berinisial DMH bersama orangtuanya membuat laporan Polisi di Polres Metro Bekasi Kota bernomor LP/B/1095/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA.

Sebagai orangtua, Ujang berharap kasus tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan meski sudah dibawa ke ranah hukum melalui laporan Polisi. 

Halaman
123

Berita Terkini