Kini, sejumlah guru SMAN 9 Tambun Selatan dipanggil Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah III Jawa Barat untuk dimintai keterangan perihal masalah internal sekolah mereka.
Selain itu, internal sekolah juga tengah membahas pengganti sementara posisi Kurniawati setelah dinonaktifkan Dedi.
"Sedang dibahas di internal," imbuh dia.
Diketahui, Kurniawati sudah dua hari tidak masuk kantor setelah ratusan pelajar melakukan demonstrasi.
"Sudah dua hari tidak masuk, tepat setelah demo kemarin," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Pasuruan Salurkan 128 Hewan Kurban, Dibagikan ke Ponpes, Masjid, Panti Asuhan dan Masyarakat
Sahri menambahkan, Kurniawati tidak memberikan pemberitahuan atau penjelasan atas ketidakhadirannya kepada pimpinan sekolah lainnya.
"Iya, tanpa pemberitahuan," ungkap Sahri.
Pelajar Rayakan Keputusan Dedi Mulyadi
Para pelajar SMAN 9 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, menyambut gembira keputusan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menonaktifkan kepala sekolah mereka, Kurniawati.
"Iya, saya senang, teman-teman juga merespons dengan riang gembira. Enggak sampai sujud syukur," ujar Dirham (nama samaran), seorang pelajar SMAN 9 Tambun Selatan, Kamis (5/6/2025), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Gerak-gerik Mencurigakan, Pria Asal Sampang Diciduk Polisi di Nganjuk, Sabu dan Pipet Kaca Disita
Ia menerangkan, selama ini kepemimpinan Kurniawati dinilai kurang baik oleh para siswa.
Mereka juga sering menyampaikan masukan untuk memperbaiki berbagai masalah internal sekolah, namun sayangnya, saran-saran tersebut tidak pernah dilaksanakan.
"Masukan didengar, tapi tidak dilaksanakan," tambah Dirham.
Setelah Kurniawati dinonaktifkan, Dirham berharap agar kepala sekolah yang baru dapat membawa perubahan positif. "Iya, berharap semoga kepala sekolah yang baru lebih baik," imbuhnya.
Sebelumnya diketahui ratusan siswa menggelar aksi demo meminta kejelasan Kepala Sekolah dan pihak sekolah terkait aliran dana yang telah dikumpulkan para murid.