Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Bocah di Banyuwangi Untung dari Rakit Kostum - Motor Rem Blong Tabrak Bengkel

Editor: Olga Mardianita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERITA JATIM TERPOPULER: Ahmad Robert Rif'al Ulum (12) piawai merakit kostum kesenian jaranan dan barong Banyuwangi. Siswa kelas VI sekolah dasar itu bahkan bisa meraup rupiah dari kegiatan yang awalnya digeluti karena iseng itu - Warga mengevakuasi sepeda motor matik nopol AE 6248 QX, yang dikendarai 2 remaja putri usai menabrak bengkel di Jalan Raya Sarangan-Plaosan, Kabupaten Magetan, Minggu (8/6/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Akibat kecelakaan itu, satu orang tewas.

Tertarik dengan kostum jaranan dan barong yang megah dan berwarna-warni, Ulum terinsipasi untuk mencoba membuatnya. Tentunya dengan bahan dan alat seadanya, untuk dipakai anak-anak seusianya.

"Saya belajar membuat baru sekitar tiga bulan. Belajar otodidak dari media sosial seperti YouTube, TikTok, dan Instagram," kata bocah asal Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah itu.

Baca juga: Nasib Pilu Pemuda Banyuwangi Saat Nonton Kesenian Jaranan, Pemain Gigit Telinga Korban hingga Cuil

KREASI BOCAH - Ahmad Robert Rif'al Ulum (12) piawai merakit kostum kesenian jaranan dan barong Banyuwangi. Siswa kelas VI sekolah dasar itu bahkan bisa meraup rupiah dari kegiatan yang awalnya digeluti karena iseng itu. (TribunJatim.com/Aflahul Abidin)

Salah satu kostum yang tengah ia selesaikan pembuatannya adalah topeng pitik-pitikan. Seperti namanya, topeng ini berbentuk seperti ayam dengan warna dan corak cerah -- mayoritas kuning -- dan menyala.

Kostum ini biasa dipakai oleh seniman kesenian dalam pertunjukan Barong Kemiren, salah satu pertunjukan masyarakat adat Suku Osing yang sering digelar pada moment-moment khusus.

Kostum-kostum buatan Ulum ternyata disukai oleh anak-anak sebayanya. Bahkan, ia mengaku telah menerima lima pesanan kostum kesenian barong dan jaranan. Pesanan itu bernilai antara Rp 100 ribu hingga Rp 250 ribu. Nilai yang cukup besar bagi seorang bocah sekolah dasar di desa.

Baca selengkapnya

2. Jemaah Haji dari Tulungagung Jadi Kloter Pertama Debarkasi Surabaya yang Tiba di Tanah Air

Jemaah haji asal Tulungagung, Jatim, akan menjadi kloter pertama yang pulang ke tanah air di kampung halamannya. 

Jemaah haji di Selatan Jatim ini dijadwalkan terbang dari Jeddah Rabu (11/6/2025) pukul 16.00 waktu setempat.

Seusai jadwal yang sudah ditetapkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, jemaah asal Kota Marmer itu akan landing di Bandara Juanda Surabaya, Kamis (12/6/2026) pukul 09.50 WIB.

Ada perbedaan waktu Arab Saudi dengan waktu Indonesia. Waktu Indonesia lebih cepat sekitar 4 jam dari waktu Arab. Artinya pesawat terbang dari Mekkah pukul 16.00 berarti di Indonesia sudah pukul 20.00.

Plh Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo berharap jemaah haji Jatim bisa menyiapkan diri dengan baik.

Baca juga: Keluarga Ikhlas Tak Bisa Pulangkan Jasad Syukron ke Madura, Jemaah Haji Ilegal Tewas di Gurun: Biaya

JEMAAH HAJI KLOTER PERTAMA - ilustrasi, Seusai jadwal yang sudah ditetapkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, jemaah asal Kota Marmer itu akan landing di Bandara Juanda Surabaya, Kamis (12/6/2026) pukul 09.50 WIB. 

"Semoga perjalanan jemaah haji seluruh Jatim selamat sampai kampung halaman," katanya, Minggu (8/6/2025).

Penerbangan Arab Saudi ke Bandara Juanda Surabaya sekitar 12 jaman. Pesawat harus transit dulu ke Bandara Kualanamu Medan.

Dalam pemulangan jemaah haji pertama itu akan ada semacam seremonial sedikit. Seluruh jemaah haji dari Bandara Juanda Surabaya tidak langsung pulang ke daerah asal.

Halaman
123

Berita Terkini