Berita Viral

Kondisi Siswi Minum Pembersih Lantai karena Depresi Biaya Sekolah, Upah Jaga Toko Rp20 Ribu Per Hari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SISWI DEPRESI - Kondisi MMH di rumah sakit di Kota Cirebon. Seorang siswi berusia 17 tahun asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berinisial MMH, nekat menenggak cairan pembersih lantai pada Jumat (6/6/2025) malam.

TRIBUNJATIM.COM - Aksi nekat dilakukan oleh siswi di Cirebon.

Dikenal sebagai siswi berprestasi, ia mengalami depresi karena biaya sekolah hingga nekat minum pembersih lantai.

Usianya masih belia namun aksinya sungguh nekat.

Seorang siswi berusia 17 tahun asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berinisial MMH, nekat menenggak cairan pembersih lantai pada Jumat (6/6/2025) malam.

Tindakan ekstrem ini diambil MMH karena merasa tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan. "Jalan pintas" tersebut dilakukan karena MMH merasa depresi.

Hingga Senin (9/6/2025) siang, MMH masih terbaring lemas di ruang perawatan salah satu rumah sakit di Kota Cirebon.

Sang bapak dan seorang rekan siswi menemani proses pemulihannya setelah tiga hari menjalani perawatan medis.

Ahmad Faozan, rekan bapak korban sekaligus kuasa hukum, mengungkapkan bahwa ia menerima kabar mengejutkan ini pada Sabtu (7/6/2025) siang.

Baca juga: Honorer Pemkab Jember Depresi hingga Masuk Rumah Sakit, 2 Bulan Belum Digaji, Wabup: Saya Sedih

Bapak korban menghubunginya meminta bantuan hukum. "Saya kaget, dia (bapak korban) menelepon saya, bilang anak minum racun. Saya langsung ke rumah sakit," kata Faozan, Ketua LBH Bapeksi Kota Cirebon, saat dihubungi Kompas.com.

Faozan menjelaskan bahwa aksi minum cairan pembersih lantai ini dilakukan MMH di warung buah tempatnya bekerja sekitar pukul 23.30 WIB pada Jumat malam.

Setelah menenggak cairan berbahaya tersebut, MMH langsung menghubungi temannya karena tidak mampu menahan sakit.

Teman korban yang panik segera meminta bantuan warga untuk membawa MMH ke rumah sakit.

Korban langsung ditangani di UGD dan sempat dirawat di ruang ICU untuk mendapatkan penanganan intensif.

Setelah beberapa jam, MMH mulai sadar dan dipindahkan ke ruang rawat.

Faozan menjelaskan bahwa tindakan tersebut diambil MMH karena depresi akibat masalah keuangan.

MMH merasa uang yang diperolehnya dari bekerja sebagai penjaga warung buah di Pasar Kalitanjung Kota Cirebon tidak cukup untuk membiayai pendidikan di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Cirebon.

"Korban depresi karena kemiskinan, dia tidak bisa melanjutkan SMA-nya. Dia sudah berusaha menjadi pelayan dan penjaga toko buah, tetapi upahnya tidak mencukupi karena dia hanya mendapatkan Rp 20.000 per hari," jelas Faozan, yang juga Ketua Asosiasi Advokat Indonesia Cirebon Raya.

Pendaftaran SMA yang diinginkan MMH sudah dekat dan ia merasa cemas akan segera tutup.

Pikiran yang berlebihan membuatnya stres, sehingga ia mencari jalan pintas dengan menenggak cairan pembersih untuk mengakhiri hidupnya.

Faozan menilai kondisi ini sangat ironis dan memprihatinkan.

SISWI DEPRESI - Kondisi MMH di rumah sakit di Kota Cirebon. Seorang siswi berusia 17 tahun asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berinisial MMH, nekat menenggak cairan pembersih lantai pada Jumat (6/6/2025) malam. (KOLASE KOMPAS.com/Muhammad Syahri/freepik.com)

Baca juga: ASN Depresi usai Dituduh Polisi Curi Ponsel, Warga Langsung Geruduk dan Bakar Mapolsek

Anak berprestasi

MMH adalah anak berprestasi yang merupakan santri putri di salah satu Pondok Pesantren di Kota Cirebon.

Ia dikenal pandai berpidato dalam Bahasa Inggris dan memiliki kemampuan akademis yang baik.

MMH lulus dari pondok pesantren dan sempat bersekolah di salah satu SMA di Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon pada tahun 2024.

Namun, aktivitas belajarnya terhenti karena keterbatasan biaya.

Faozan menambahkan bahwa bapak MMH tidak mampu membiayai pendidikan anaknya karena bekerja sebagai buruh.

Ibu korban juga sudah pisah beberapa waktu lalu.

MMH adalah anak semata wayang yang akhirnya memilih untuk bekerja sendiri sebagai penjaga warung buah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Faozan berharap pemerintah memberikan bantuan kepada MMH agar dapat melanjutkan pendidikan di SMA di Kota Cirebon.

Ia merasa sangat sedih melihat potensi dan prestasi korban yang seharusnya melanjutkan pendidikan, namun terputus karena masalah biaya.

Faozan berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang tepat agar MMH dapat kembali bersekolah di Kota Cirebon.

Baca juga: Sosok Terduga Teroris di Kota Batu yang Ditangkap Densus 88, Bersiap Lakukan Aksi Bom Bunuh Diri

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini