Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang mewacanakan komersialisasi Malang Creative Center (MCC) untuk menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selama ini, pemanfaatan fasilitas di MCC tidak dikenai tarif sepeser pun.
Melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag), Pemkot Malang tengah menyusun draft aturannya.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menjelaskan, biaya operasional gedung MCC mencapai Rp 6 miliar per tahun.
Namun, tidak ada pemasukan dari keberadaan MCC selama ini.
Anggaran pengelolaan MCC tersebut berasal dari APBD Kota Malang.
Besarnya biaya pengeluaran tanpa keseimbangan pemasukan inilah yang menjadi alasan perlunya komersialisasi MCC.
"Perawatan MCC besar. Pada 2025 ini, anggarannya Rp 6 miliar," kata Eko, Sabtu (14/6/2025).
Eko mengatakan, sudah saatnya MCC memiliki kemandirian finansial.
Dengan demikian, operasionalnya tak lagi terus bergantung pada dana APBD Kota Malang.
Rencana yang paling memungkinkan saat ini adalah menarik retribusi dari penggunaan fasilitas di MCC.
"Jadi setiap pelaku kegiatan nanti kami kenakan retribusi," ungkapnya.
Rencana penerapan retribusi ini, kata Eko, sudah sesuai kesepakatan awal pembangunan gedung MCC.
Gedung ini dibangun untuk menampung para pelaku ekonomi kreatif.