Dua hari menjelang keberangkatannya, dia dan suami hanya memiliki uang Rp1.000.
"Alhamdulillah, Allah SWT memberikan rezeki lewat saudara-saudara dan para tetangga yang memberi uang saku sebelum kami berangkat," tuturnya.
Selama di Tanah Suci, Nurul merasa bersyukur karena kamar ia dan suami saling berdekatan dan satu lantai baik di Madinah maupun di Makkah. "Pelayanannya enak, hotelnya bagus," tuturnya.
Dia menuturkan sebisa mungkin mendorong kursi roda suaminya sendiri.
"Ketika tawaf, saya naik mobil golf dengan biaya sekitar satu juta. Layanan ini resmi dari pemerintah Saudi. Pernah juga minta tolong ke sesama jemaah dengan membayar sebesar 500 ribu. Kalau membayar jasa dorong warga setempat, bagi saya terlalu mahal dengan harga sekitar 2 juta rupiah," terangnya.
Sementara itu ketika proses ibadah di Armuzna, dia mendorong suaminya sendiri.
Nurul bersyukur ia dan suami diberi kesehatan sehingga dapat mengikuti semua rangkaian ibadah haji dengan baik.
"Meskipun dengan membawa suami berkursi roda, Alhamdulillah kami tidak sakit macam-macam. Hanya batuk pilek biasa," ceritanya.
Selama berada di Tanah Suci doa utama yang ia mohonkan adalah pengampunan dosa. Ia berharap dosa-dosanya dan keluarga mendapat ampunan dari Allah SWT.