Mereka hanya mencari data yang bisa membenarkan tuduhan bahwa ijazah Jokowi palsu.
“Bukan cari sebenarnya cuma mencari pembenaran saja. Pembenar versi dia,” terangnya.
Ia juga membantah anggapan desa tanah kelahirannya ini baru ada sejak tahun 2000-an.
Bahkan menurut cerita desanya ini sudah ada sejak jaman Belanda.
“Jaman Belanda sudah ada. Bapak saya jadi kepala desa tahun 1954. Menggantikan kakek saya. Sebelum 1954 sudah ada,” jelasnya.
Baca juga: Diduga Sakit Autoimun hingga Gangguan Jiwa, Jokowi Tegaskan Cuma Alergi Biasa: Gak Ada Masalah
Tuduhan ijazah Jokowi palsu berbuntut panjang.
Hingga kini, keaslian ijazah Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat berkuliah di Universitas Gajah Mada (UGM), masih jadi perbincangan.
Padahal, Bareskrim Polri telah memutuskan ijazah Jokowi asli pada Kamis (22/5/2025).
Namun Rismon Sianipar tampaknya masih ragu soal keaslian ijazah tersebut, ia bahkan menelusuri di mana lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jokowi.
Rismon Sianipar bahkan mendatangi lokasi di mana Jokowi disebut melakukan KKN, yakni Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.
Semula Rismon curiga lokasi KKN Jokowi fiktif.
Kini kecurigaan Rismin dijawab langsung oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Ketoyan dengan fakta dokumen.
Rismon Sianipar mengatakan kunjungannya ke Desa Ketoyoan, untuk memverifikasi keseluruhan atau satu kesatuan proses akademik Jokowi di UGM, termasuk KKN.
"Bahwa ada ijazah, tentu ada skripsi, tentu ada KKN di UGM sampai sekarang ya," ucap Rismon kepada Tribunnews.com, Jumat (13/6/2025).
Menurut Rismon, jika salah satu proses akademik itu tidak terverifikasi, maka dipastikan cara mendapatkan ijazahnya pasti tidak benar.