Menanggapi hal itu, D membenarkan apa yang disampaikan Eko terkait dasar laporan kepada Damkar.
D mengatakan kalau dirinya frustasi karena proses penanganan kepolisian terkait laporannya belum juga ada tindak lanjut.
"Saya bikin aduan polisi, tapi belum ada tanggapan, jadi saya langsung lapor Damkar karena kepala saya sakit."
"Dan saya juga sudah depresi dan mau bunuh diri," kata D di lokasi, Selasa (24/6/2025).
D menjelaskan proses penanganan terakhir terkait nomor perkara LP/B/1397/VI/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA tersebut baru sebatas cek visum.
Lalu setelah visum, D belum juga mendapat jawaban secara pasti update perkara tersebut.
"Saya lapor ke polisi unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) terus saya di-BAP."
"Setelah itu, saya langsung ke RSUD untuk melakukan visum, dan itu selesai belum ada respons lagi."
"Kata polisi nanti dikabarin lagi, terus saya tadi malam juga menghubungi polisi, katanya nanti dikabari lagi dan nanti di WhatsApp," jelas D.
D menuturkan, saat ini kondisinya perlahan tenang lantaran Damkar telah membantunya.
Terlebih bantuan yang diberikan Damkar kepadanya dinilai sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
"Kalau tidak laporan Damkar mau ngadu siapa, mau ngadu ke polisi tanggapannya belum ada, alhamdulillah dapat bantuan juga dari Damkar untuk proses selanjutnya, mau minta tolong ke rumah sakit untuk pengobatan," tutur D.