Mereka kembali menegaskan bahwa pungutan dalam bentuk apapun di sekolah negeri tidak dibenarkan.
Hal itu sesuai dengan Surat Edaran Larangan Pungutan yang telah mereka keluarkan pada 6 Mei 2024 lalu.
Mengingat seriusnya tuduhan yang disertai ancaman ini, Dindikbud berjanji akan mengambil langkah lebih lanjut dari sekadar memberikan jawaban normatif.
"Mohon untuk bersabar, kami akan melakukan investigasi ke sekolah," tulis Dindikbud dalam jawaban resminya.
Berita Lain
Seragam untuk puluhan siswa terpiluh dalam program bantuan pendidikan dari Kementerian Sosial (Kemensos) akan segera tiba.
Sebanyak 75 siswa sekolah rakyat akan menerima perlengkapan sekolah dan kebutuhan asrama.
Seluruh siswa telah menjalani proses pendataan secara menyeluruh mulai dari usia, alamat tempat tinggal, hingga status kepemilikan rumah.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Gresik, dr. Ummi Khoiroh menuturkan, bahwa para siswa yang terpilih berasal dari hasil pendataan teman-teman program Keluarga Harapan (PKH), dan sudah melalui proses verifikasi.
Program sekolah rakyat ini para siswa sudah dilakukan pengukuran seragam.
“Nah, nantinya para calon siswa sebanyak 75 anak akan mendapatkan tujuh jenis pakaian yakni seragam sekolah, baju olahraga, pakaian untuk kegiatan ekstrakurikuler, dan lainnya. Tidak hanya itu saja, mereka juga akan mendapatkan perlengkapan ibadah seperti sajadah, mukena, sarung, peci atau kopiah yang semuanya berasal dari bantuan Kemensos,” ujar Ummi sapaan akrabnya.
Baca juga: Ngaku Terpaksa Demi Beli Seragam Anak, Nafsiah Curi Emas di Pasar, Toko Rugi Rp 6 Juta
Kapan seragam tiba ? Pada saat ini, perlengkapan seperti seragam masih dalam tahapan proses pengiriman dan dijadwalkan akan tiba di dalam minggu-minggu ini.
Nanti kalau perlengkapan seragamnya sudah datang di Dinsos Gresik, para calon siswa 75 anak akan dipanggil untuk menerima seragam tersebut.
“Dalam minggu-minggu ini perlengkapan seragam dan baju dari Kemensos sudah dikirim. Kalau seragam sudah datang, kami langsung bagikan kepada siswa tersebut,”jelasnya.
Menurut dia, kegiatan sekolah rakyat ini akan dilaksanakan di SMPN 30 Gresik. Lokasi itu hanya bersifat sementara, selanjutnya seluruh siswa akan dipindahkan ke gedung baru di Desa Raci Tengah, Kecamatan Sidayu, yang saat ini masih dalam proses pembangunan.
Selain itu juga, nantinya para siswa akan tinggal di asrama yang telah disiapkan dengan dua lokasi terpisah yakni asrama untuk siswa putra dan putri.
“Untuk siswa ada 75 anak untuk tiga rombel. Sedangkan untuk satu rombel berisi 25 anak,” imbuhnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com