Momen Turis dari Mancanegara Rasakan Adrenalin Festival Bantengan Nuswantara Kota Batu

Penulis: Dya Ayu
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TURIS MBEROT - Wisatawan mancanegara ambil bagian dalam Trance Festival Bantengan Nuswantara Ke-17 Kota Batu, Minggu (3/8/2025). Total ada 14 wisatawan mancanegara yang menjadi peserta. Mereka tergabung dalam Grup Bantengan Internasional.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Festival Bantengan Nuswantara ke-17 Kota Batu diramaikan dengan 14 wisatawan dari mancanegara. 

Para bule itu ikut nimbrung dengan warga lokal dalam satu grup Bantengan Internasional

Mereka berasal dari Australia, Belanda, Kolombia, Chili, Jepang, Malaysia, India dan Hongkong. Kedatangan mereka ke Batu selain menjadi bagian festival ini juga untuk berwisata.

Seperti layaknya peserta bantengan lain, turis-turis itu juga bertindak sebagai peserta yang memegang tanduk bantengan dan menjaga laju peserta yang ‘mberot’ saat beraksi.

Tidak hanya itu, peserta dari mancanegara itu juga membawa dupa sebagai pelengkap atraksi bantengan yang kental dengan nuansa magis dan mistis itu.

Baca juga: Gelaran Festival Bantengan Nuswantara sejumlah Ruas Jalan di Kota Batu Ditutup hingga Malam Hari

Salah seorang peserta asal Australia, Tony Yap mengaku ini merupakan kesekian kalinya ia ikut serta dalam festival bantengan tahunan di Kota Batu.

“Saya sudah beberapa kali ikut festival bantengan ini. Sebelumnya saya mengenal bantengan dari teman seniman saat bertemu di Australia dan ia menceritakan kesenian ini kemudian saya tertarik untuk ikut,” kata Tony Yap ditemui usai tampil, Minggu (3/8/2025).

Sebelum datang ke Kota Batu untuk ikut festival ini, pria yang bekerja sebagai dancer itu terlebih dahulu mencari tahu soal kesenian bantengan, hingga ia ‘kepo’ untuk langsung merasakan adrenalin menjadi bagian peserta ketika tampil.

Baca juga: Lapangan Madyopuro Rusak Usai Event Bantengan, Latihan SSB Porma Terhambat Jelang Piala Soeratin

“Menurut saya kebudayaan ini harus dilestarikan karena ini adalah warisan turun temurun dan kami (wisatawan asing,red) sangat tertarik dengan kesenian ini karena sama dengan profesi saya sebagai dancer, ini juga ada ikatan spiritual yang kuat. Sehingga saya terpanggil untuk banyak belajar dari kesenian ini. Apalagi ini tidak ada di negara saya,” jelasnya.

Berita Terkini