Bupati Trenggalek Ogah Naikkan PBB, Wacanakan Insentif Pajak untuk Lahan Produktif

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

INSENTIF PBB - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin ditemui di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Surodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (7/8/2025). Bupati ingin mengingatkan Pendapatan Asli Daerah tahun 2026 dengan memberikan insentif pada lahan produktif.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) menjadi fokus Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dalam penyampaian Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Trenggalek tahun 2026, Kamis (7/8/2025).

Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin menjelaskan strategi peningkatan PAD pada tahun 2026 adalah percantikan beberapa objek yang meningkatkan PAD dan fokus pada langkah - langkah untuk mengurangi beban masyarakat.

Di saat daerah lain berlomba-lomba meningkatkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Mas Ipin justru mewacanakan pemberian insentif PBB pada lahan-lahan produktif.

"Alih-alih kita menaikkan PBB mungkin malah kita bisa memberikan insentif tapi kita bisa menaikkan kapitasi atau monetisasi dari suatu lahan," kata Mas Ipin ditemui di Gedung DPRD Trenggalek, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Surodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Kamis (7/8/2025).

Baca juga: Bupati Pati Tantang 50 Ribu Orang Demo Gara-gara PBB Naik 250 Persen, Warga Siapkan Telur Busuk

Ia memberikan contoh masyarakat yang punya lahan di pesisir, lahan tersebut bisa dimanfaatkan menjadi kawasan hutan mangrove dan pajaknya dinolkan atau digratiskan.

Dari situ Pemkab bisa mendapatkan pendapatan dari pasar karbon lalu yang kedua dari pemanfaatan hutan mangrove oleh masyarakat misalnya saja budidaya kepiting.

"Kalau petani pendapatannya tinggi maka akan punya daya beli dan UMKMnya jalan sehingga ada pajak yang masuk, otomatis secara tidak langsung ada pendapatan," lanjut politisi PDI Perjuangan ini.

Langkah tersebut juga sekaligus upaya untuk menjaga luasan lahan produktif yang setiap tahunnya berpotensi berkurang.

Baca juga: Tarif PBB Naik 250 Persen, Pejabat Malah Joget Bareng 3 Srigala di Pendopo, Bupati sampai Minta Maaf

Konsep ekonomi hijau tersebut dinilai Mas Ipin lebih produktif dan juga sebagai upaya dalam mitigasi bencana baik itu abrasi, banjir rob, maupun perubahan iklim.

Selain itu, wacana tersebut juga menjadi salah satu solusi permasalahan realisasi investasi yang sering kali terbentur pada ketersediaan lahan di Trenggalek.

"Lahan Pemda ini tidak banyak yang bisa dimanfaatkan, jadi ini salah satu solusi pada permasalahan investasi kita," pungkasnya

Berita Terkini