"Tentu saya kaget, tapi saya belum bisa mengambil kesimpulan apa maksud dari spanduk tersebut," jelas Siagian.
Menanggapi petisi warga yang menudingnya membakar sampah sembarang, Siagian membantahnya.
"Itu bukan sampah, tetapi barang rongsokan yang saya jemur di pinggir jalan karena tidak ada tempat."
"Itupun saya rapikan lagi," terangnya.
Kemudian soal anjing, diakuinya melepas anjing peliharaannya pada malam hari.
"Saya ketika melepas anjing saya pada malam hari, selalu saya pantau."
"Habis itu saya masukan ke rumah lagi," paparnya.
Sementara soal tudingan tak pernah bersosialisasi dengan warga, dia meminta maaf kepada warga.
"Saya kerja dari subuh sampai malam hari mencari serta memilah rongsokan untuk menghidupi keluarga."
"Jadi mohon maaf kalau kurang sosialisasi."
"Namun saya selama ini juga tidak pernah diundang arisan warga," bebernya.
Baca juga: Juladi Pasrah Akses Rumah Ditutup Warga, Dianggap Kurang Bersosialisasi, Anak Kini Depresi
Siagian mengaku, kini hanya bisa pasrah dengan tuntutan warga tersebut.
Namun dia mempertanyakan ketika diminta pindah, siapa yang mau bertanggungjawab.
"Tolong berikan solusi, jangan asal usir."
"Itu melanggar HAM."