Viral Nasional

Sosok Penyelamat Naskah Asli Proklamasi Tulisan Tangan Soekarno yang Nyaris Terbuang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGETIKAN NASKAH PROKLAMASI - Diorama Sayuti Melik saat mengetik naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia ditemani BM Diah, di Rumah Laksamana Maeda, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (3/8/2025).

TRIBUNJATIM.COMĀ - Peristiwa Kemerdekaan Indonesia tak lepas dari naskah Proklamasi.

Namun banyak yang belum tahu bahwa naskah asli Proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno nyaris terbuang.

Beruntung, naskah tersebut diselamatkan oleh seseorang sehingga naskah aslinya masih ada.

Diketahui naskah asli yang ditulis tangan oleh Soekarno diketik ulang oleh Sayuti Melik menggunakan mesin tik.

Berdasarkan buku "17 Fakta Mencengangkan di Balik Kemerdekaan Indonesia" karya Hendri F. Isnaeni (2015), Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi dengan tergesa-gesa karena waktu sudah menjelang dini hari.

Maka, hasil ketikannya tidak rapi dan agak miring alias tidak lurus.

Sementara itu, konsep Proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno ditinggalkan begitu saja di dekat mesin tik.

"Naskah proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno ini hampir terbuang, tapi untung diselamatkan, sehingga naskah aslinya masih ada," kata Karisa, pemandu di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, kepada Kompas.com pada Minggu (3/8/2025).

Lantas siapa sosok penyelamat naskah asli proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno yang nyaris terbuang itu?

Baca juga: Fakta di Balik Pembacaan Teks Proklamasi, Rencana Lokasi Berubah, Soekarno Beri Kalimat Pembuka

BM Diah, sang penyelamat naskah asli Proklamasi

Orang tersebut ialah Burhanudin Mohamad Diah, atau kerap dikenal dengan nama BM Diah.

Ia merupakan seorang jurnalis asal Aceh dan pemimpin pergerakan pemuda selama revolusi Indonesia.

Sayuti Melik pernah menuturkan, setelah konsep proklamasi tersebut selesai ia ketik ulang, naskah itu ia tinggalkan begitu saja di dekat mesin tik.

Pada saat kembali lagi ke dalam ruangan ketik, ia tidak menemukan naskah tersebut di atas meja.

Sayuti beranggapan konsep yang ditulis tangan oleh Bung Karno itu telah hilang, sudah sampai di tempah sampah dan musnah.

Naskah proklamasi kemerdekaan. (Kompas.com)

"Tetapi ternyata anggapan saya salah. Saudara BM Diah ternyata memberikan perhatian terhadap konsep naskah tulisan Bung Karno tadi, mungkin beliau telah memikirkan untuk keperluan dokumentasi maka konsep itu diselamatkan," kata Sayuti Melik seperti dinarasikan dalam buku "17 Fakta Mencengangkan di Balik Kemerdekaan Indonesia" karya Hendri F. Isnaeni (2015), dikutip Senin (4/8/2025).

Diketahui, setelah naskah proklamasi diketik dan ditandatangani oleh Soekarno dan Muhammad Hatta di ruang tengah, BM Diah kembali melihat ke kamar tempat Sayuti Melik mengetik.

"Saya melihat teks asli itu tergolek di meja. Karena rasa gembira, teks asli itu terlupakan, kertas itu kemudian saya ambil, saya lipat baik-baik dan kemudian saya masukkan ke dalam kantong," kata BM Diah.

Sejak hari itu, diketahui naskah asli proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno disimpan dan dikantongi oleh BM Diah selama 47 tahun. Bahkan, naskah tersebut ia bawa ke mana-mana berkeliling dunia.

Barulah pada 1993 BM Diah menyerahkan teks proklamasi asli tersebut kepada Presiden Soeharto.

"Sekarang naskah asli tersebut ada di Arsip Nasional RI," kata Karisa.

Baca juga: Bacakan Proklamasi Kemerdekaan, Soekarno Ternyata Sakit & Sempat Disuntik, Peran Fatmawati Terkuak

BM Diah Dampingi Sayuti Melik Ketik Ulang Naskah

Berdasarkan catatan sejarah, BM Diah bukan hanya orang yang menyelamatkan naskah asli Proklamasi, tetapi juga ikut terlibat mendampingi Sayuti Melik pada saat mengetik ulang naskah proklamasi.

Dini hari itu, berdasarkan pengakuan Sayuti Melik yang juga diamini oleh BM Diah, Soekarno memanggil Sayuti Melik sembari melambai-lambaikan selembar kertas yang berisi teks proklamasi.

"Ti, Ti, tik ini," begitu kayta Bung Karno kepada Sayuti Melik malam itu.

Sayuti Melik kemudian menghampiri meja Soekarno dan menerima konsep teks tersebut.

"Dia (Sayuti Melik) menuju ke ruang lain yang ada meja tulis dan mesin tik. Saya berdiri di belakang Sayuti ketika dia mengetik," kata BM Diah.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini