TRIBUNJATIM.COM - Inilah sosok Septyano Saulus Wio, siswa SDN Sare yang berprestasi.
Siswa kelas V di Kampung Ngembu, Desa Komba, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini tiap hari belajar di tengah keterbatasan.
Kampung yang ditinggali Saul belum tersentuh listrik negara.
Namun, hal ini tak membuat Saul menyerah mengejar mimpinya.
Dengan penerangan seadanya dari lampu minyak tanah, ia belajar keras untuk meraih prestasi gemilang. Keterbatasan tak mematahkan semangat Saul.
Pada siang hari, ia memanfaatkan sinar matahari untuk membaca buku pinjaman sekolah.
Malam harinya, ia berbagi cahaya pelita dengan adiknya di sudut ruangan rumah sederhana orangtuanya, Heribertus Minggus dan Prudentiana Wawu.
“Saul selalu tekun. Ia tak pernah mengeluh meski belajar dengan lampu pelita,” ungkap Elias Lema Tobi, guru wali dan pembimbingnya di SDN Sare, Rabu (6/8/2025), seperti dilansir dari Kompas.com.
Ia selalu meraih peringkat terbaik di kelasnya, hingga akhirnya terpilih mewakili sekolahnya di Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Baca juga: Dibiayai Dedi Mulyadi sampai Lulus, Siswa Berprestasi Minum Pembersih Lantai Kini Naik Kelas 2 SMA
Saul berhasil menjadi juara pertama di tingkat kecamatan dan kabupaten, mengalahkan pesaing dengan fasilitas belajar yang lebih baik.
“Awalnya dia minder, tapi saya bimbing dia untuk percaya diri. Dengan kerja keras di bawah cahaya pelita, dia membuktikan keterbatasan bukan penghalang,” ujar Guru Mastho, sapaan akrab Elias.
Keberhasilan Saul berlanjut. Ia terpilih sebagai finalis OSN tingkat Provinsi NTT, mewakili SDN Sare.
Perjalanan menuju lomba provinsi tak mudah.
Di sekolahnya yang juga belum dialiri listrik, Saul berlatih menggunakan laptop sekolah dengan sinyal internet yang lelet.
“Sinyal 4G hanya ada di bagian dapur sekolah, itu pun sering hilang kalau cuaca mendung,” kata Guru Mastho.