Tak berpikir panjang, Andree langsung menyerahkan uang Rp25,5 juta sebagai modal pembelian unit tersebut ke rekening pribadi pelaku.
Setelah uang diserahkan, unit Vespa tak kunjung diperlihatkan.
Bahkan, ia kehilangan jejak setelah pelaku diduga kabur ke Jawa Tengah.
Ia semakin gundah ketika mengetahui bengkel milik pelaku tiba-tiba tutup secara misterius pada Maret 2025.
Kondisi ini membuat Andree curiga.
Baca juga: Polisi Minta Rp100 Ribu ke Pengendara Motor Langgar Lalu Lintas, Atasan: Terancam Demosi
Akhirnya, ia mencari informasi mengenai sosok pelaku ke sesama komunitas Vespa.
Belakangan ia baru mengetahui jika pelaku juga menipu puluhan orang lainnya dengan berbagai modus.
Modus tersebut mulai dari jual beli Vespa, servis, restorasi, hingga jual beli spare part atau aksesoris Vespa.
Perlahan, Andree menyadari telah menjadi korban penipuan pelaku.
Seketika, mentalnya hancur lantaran sosok yang ia hormati justru meruntuhkan kepercayaannya.
"Saya kesal, mental saya kena," ucap Andree.
Meski mempunyai pemasukan tetap, peristiwa tersebut tetap membuat ekonominya goyah.
Alhasil, Andree terpaksa menjual salah satu Vespa kesayangannya senilai Rp15 juta.
Hasil penjualan motornya kemudian ia pergunakan untuk biaya pendaftaran anak masuk taman kanak-kanak (TK).
"Kebetulan saya punya Vespa satu lagi. Vespa yang dijual Vespa Exclusive 1997, saya jual Rp15 juta," ujar Andree.