Rp 2 M Dihabiskan Penjudi Sabung Ayam karena Gendam, Dihasut Kalah Lalu Disuruh Tarik Uang

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KASUS HIPNOTIS - Foto ilustrasi tarik tunai. Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio mengungkap kasus gendam atau hipnotis yang menyasar penjudi sabung ayam. Ketiga tersangka ini telah menjalankan aksinya di tiga daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jakarta. Kerugian korban mencapai Rp2 miliar.

Apesnya, saat sudah terlanjur pergi jauh dari toko laundry, korban baru tersadar meninggalkan ponselnya tergeletak di meja kasir tersebut. 

Lalu, setelah kembali ke toko laundry untuk memeriksa dan mencari keberadaan ponselnya sekitar pukul 12.00 WIB, korban malah mendapati ponselnya sudah raib. 

Nah, Darsono menduga, pelaku bukan sekadar memanfaatkan situasi yang sepi dan kelengahan karyawan toko. 

Melainkan, pelaku diduga kuat melakukan modus gendam sehingga membuat korban sempat mengalami linglung dan berperilaku agak aneh. 

Baca juga: Nyaris Dimassa, 2 Orang Diduga Lakukan Hipnotis Bermodus Jual Kain, Polres Bondowoso: Salah Paham

Pasalnya, ungkap Darsono, korban tiba-tiba begitu gampangnya berjalan menyeberangi jalan raya depan toko yang begitu ramai kendaraan truk, hanya untuk sekadar membeli air minum kemasan.

 Padahal, selama ini korban dikenal cenderung takut menyeberangi jalanan tersebut.

"Karena si korban kayak linglung. Kayak bingung. Biasanya dia tidak berani nyeberang jalan (lebar). Saat itu dia disuruh beli teh pucuk, dia berani menyeberangi jalan. Iya ada indikasi gendam," katanya. 

Menurut Darsono, pelaku tampak beraksi seorang diri. Diperkirakan usai pelaku kisaran 50-an tahun. Warga sekitar toko laundry-nya tidak ada yang mengenali sosok pria tersebut. Apalagi, si pria juga memakai masker penutup mulut dan hidung.

Dan, ia menduga kuat bahwa pria misterius tersebut merupakan pelaku spesialis. Pasalnya, si pelaku begitu berani memasuki area toko berlagak menelepon seseorang. 

Lalu memakai masker penutup hidung dan wajah. Kemudian, kondisi motor Honda Vario sebagai sarana aksinya, tidak terpasang pelat nomor Polisi. 

"Kayaknya spesialis," ungkapnya. 

Darsono mengaku tidak mengetahui pasti apakah pihak korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke markas kepolisian setempat. 

Hanya saja ia berharap masyarakat dapat lebih waspada dengan pelaku yang berciri-ciri seperti video CCTV tersebut, agar terhindar menjadi korban selanjutnya. 

"Harapannya ya semoga pelaku bisa tertangkap semoga tidak ada korban lagi. Dia bisa jadi spesialis, dari lagaknya. Warga sekitar engga pernah tahu sosok pria itu," pungkasnya. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini