TRIBUNJATIM.COM - Sebuah polemik muncul karena pembangunan dapur MBG atau makan bergizi gratis di di Perumahan Kampung Rambutan Indah, Kalikabong, Purbalingga, Jawa Tengah.
Warga keberatan karena dapur MBG itu dibangun di lahan sempit dan aksesnya minim.
Selain itu, pihak pengelola juga membongkar tembok pembatas tanpa izin.
Janji akan memperbaiki pun tak terlaksana hingga kini.
Diketahui, dapur MBG itu nekat dibangun di atas lahan yang sempit dan minim akses.
Bagian belakang bangunan berhadapan langsung dengan sungai.
Bagian samping kanan bersebelahan dengan rumah warga di perumahan, sedangkan samping kiri bersebelahan dengan rumah warga di luar perumahan.
Di samping kiri yang bersebelahan dengan rumah warga di luar perumahan, terdapat jalan setapak kecil yang bisa menjadi akses bagi dapur tersebut.
Namun akses tersebut memang cukup sulit untuk dilalui kendaraan.
Sehingga pengelola diduga memilih akses perumahan sebagai akses keluar masuk dapur dengan cara menjebol tembok pembatas.
Sayangnya hal tersebut justru menimbulkan permasalahan baru.
Baca juga: MBG Jombang Gandeng Kemitraan Lokal Desa dan Pesantren, Kolaborasi Menjanjikan
Pihak pengelola sebelumnya diketahui secara tiba-tiba membongkar tembok tanpa sepengetahuan dan izin para warga.
Warga yang melihat peristiwa tersebut lantas mempertanyakan hak atas kenyamanan mereka apabila aktivitas dapur tersebut menggunakan akses jalan perumahan.
Mereka pun dengan tegas menolak apabila jalan perumahan digunakan sebagai akses keluar masuk aktivitas dapur.
Salah satu warga berinisial AB, mengaku sudah melaporkan hal ini ke kanal aduan Lapor Mas Bup.