TRIBUNJATIM.COM - Dilema pedagang bendera menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Mereka malah banyak mendapat permintaan bendera One Piece.
Pengibaran bendera bajak laut One Piece ini, muncul menjelang HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2025.
One Piece merupakan serial manga dan anime asal Jepang yang menceritakan tentang petualangan bajak laut.
Adapun tokoh utama anime One Piece adalah Monkey D. Luffy, pemimpin kelompok bajak laut bernama Straw Hat Pirates.
Baca juga: Kedapatan Kibarkan Bendera One Piece, Konter Handphone di Ponorogo Didatangi Petugas Gabungan
Sementara itu, Kelompok ini memiliki logo Jolly Roger, yaitu tengkorak dengan silang tulang atau pedang di belakangnya.
Namun, lambang bajak laut yang dipimpin Luffy ini gambar tengkoraknya diberikan topi jerami atau secara sederhana kemudian disebut sebagai 'bendera One Piece'.
Bendera One Piece itulah, yang saat ini banyak diperbincangkan.
Namun, para pedagang memilih tidak menjualnya karena khawatir mendapat teguran dari aparat kepolisian.
Salah satu pedagang, Reza Bintang, yang berjualan di Jalan HAM Arsyad, Kecamatan Soreang, mengatakan mayoritas peminat bendera One Piece berasal dari kalangan anak muda dan sopir truk.
“Banyak yang cari. Anak-anak muda dan sopir truk biasanya,” kata Reza kepada Tribun-Timur.com, Rabu (6/8/2025).
Meski permintaannya tinggi, Reza enggan menjual bendera berlambang Jolly Roger tersebut karena khawatir melanggar aturan.
“Sebenarnya menguntungkan karena banyak yang cari. Tapi takut juga kalau polisi datang,” ungkap pedagang asal Garut, Jawa Barat itu.
Ia juga mengaku penjualan bendera tahun ini menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Hingga awal Agustus, ia baru menjual sekitar 50 bendera Merah Putih.
“Baru sekitar 50 terjual. Sepi tahun ini, mungkin karena bendera One Piece itu juga,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolres Parepare AKBP Indra Waspada Yuda menyatakan hingga saat ini belum ditemukan warga yang mengibarkan bendera One Piece di wilayah hukum Parepare.
Ia menegaskan bahwa tidak ada larangan khusus, namun mengimbau masyarakat agar mengibarkan bendera Merah Putih dalam rangka menyambut hari kemerdekaan.
“Alhamdulillah sampai saat ini belum ada yang mengibarkan bendera One Piece. Baiknya, di momen kemerdekaan ini, masyarakat mengibarkan bendera Merah Putih,” ujarnya.(*)
Presiden Prabowo bolehkan bendera One Piece
Presiden Prabowo Subianto disebut bolehkan masyarakat soal bendera bajak laut anime One Piece, Jolly Roger.
Tapi, Prabowo memperbolehkan bendera itu sebagai wujud ekspresi masyarakat.
Pernyataan Prabowo itu diungkap oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
Ia memberi tanggapan saat ditanya respons Presiden Prabowo soal adanya pengibaran bendera One Piece menjelang 17 Agustus.
Baca juga: Beda Pendapat Kata Pejabat Soal Bendera One Piece, Dedi Mulyadi Boleh Berekspresi, Khofifah Melarang
"Kalau sebagai bentuk ekspresi, it's okay, enggak ada masalah," kata Prasetyo, di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Akan tetapi, menurut Prasetyo, Presiden tidak ingin jika bendera One Piece itu disandingkan dengan Bendera Merah Putih.
"Tapi, jangan ini dibawa atau dibentur-benturkan kepada, disandingkan, atau dipertentangkan dengan bendera Merah Putih," tegas dia.
Terlebih, seharusnya Bendera Merah Putih menjadi satu-satunya bagi anak bangsa menjelang Hari Kemerdekaan.
"Enggak seharusnya seperti itu, kita sebagai anak bangsa bendera Merah Putih itu satu-satunya," tegas dia.
Dia mengingatkan agar jangan ada pihak yang menghasut agar warga lebih memilih mengibarkan bendera One Piece daripada Bendera Merah Putih.
Sebab, kemerdekaan bangsa Indonesia itu diraih dan hasil perjuangan para pahlawan, bukan hadiah.
Oleh karenanya, ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk mencintai bangsa Indonesia apapun kondisinya.
"Membentur-benturkan itu dengan, misalnya ya, menghasut dalam tanda kutip ya, untuk lebih baik menggibarkan bendera ini daripada Bendera Merah Putih. Itu kan enggak bener gitu, enggak boleh seperti itu. Itu seperti anak bangsa," imbuh dia.
Politikus Partai Gerindra ini kembali menegaskan, pemerintah tak masalah jika makna bendera One Piece hanya sebagai wujud ekspresi atau kritik.
"Enggak ada masalah. Kalau makna kritikan kita sangat terbuka, pemerintah sangat terbuka," ucap dia.
Dia menambahkan, pemerintah juga mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan.
"Dan kita menyadari kok, kita menyadari bahwa memang masih banyak pekerjaan rumah. Masih banyak yang harus kita perbaiki," ungkap Prasetyo.
Pengibaran bendera One Piece jelang 17 Agustus
Sebagai informasi, pengibaran bendera One Piece menjelang 17 Agustus menjadi sorotan.
Bendera berwarna hitam dengan gambar tengkorak bertopi jerami itu digunakan sebagai simbol protes warga.
Menko Polkam Budi Gunawan mengatakan bahwa pengibaran bendera One Piece memiliki konsekuensi pidana karena mencederai kehormatan Sang Merah Putih.
"Konsekuensi pidana dari tindakan yang mencederai kehormatan bendera Merah Putih,” kata Budi, dikutip dari KompasTV.
Hal itu sebagaimana diatur dalam Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Beda pendapat kata pejabat
Fenomena pengibaran bendera One Piece hingga kini masih menjadi polemik di kalangan pejabat.
Para kepala daerah masih berbeda pendapat soal pengibaran bendera One Piece di Indonesia.
Sejumlah kepala daerah memberikan pendapatnya mulai dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, Gubernur Jakarta Pramono Anung, hingga Wali Kota Solo Respati Ardi.
Mereka ada yang membebaskan sebagai bentuk ekspresi.
Tapi ada juga yang melarang.
Baca juga: Dedi Mulyadi Sindir Minimnya Pembangunan Sekolah Era Ridwan Kamil saat Dikritik Atalia
Pengibaran bendera bajak laut One Piece ini, muncul menjelang HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2025.
One Piece merupakan serial manga dan anime asal Jepang yang menceritakan tentang petualangan bajak laut.
Adapun tokoh utama anime One Piece adalah Monkey D. Luffy, pemimpin kelompok bajak laut bernama Straw Hat Pirates.
Sementara itu, Kelompok ini memiliki logo Jolly Roger, yaitu tengkorak dengan silang tulang atau pedang di belakangnya.
Namun, lambang bajak laut yang dipimpin Luffy ini gambar tengkoraknya diberikan topi jerami atau secara sederhana kemudian disebut sebagai 'bendera One Piece'.
Bendera One Piece itulah, yang saat ini banyak diperbincangkan. Bahkan bendera berkibar di sejumlah kota, termasuk di Tuban, Jawa Timur.
Merespons hal tersebut, Pihak Istana tak mempersoalkan pengibaran bendera One Piece menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebab, hal itu, dinilai sebagai bentuk kebebasan berekspresi.
"Makanya sebagai sebuah ekspresi kreativitas boleh," kata Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/8/2025).
Namun, Prasetyo menegaskan, pentingnya menjaga kekhidmatan bulan kemerdekaan.
Ia berharap simbol-simbol lain yang digunakan dalam ekspresi kreatif tak mengganggu penghormatan terhadap simbol negara, khususnya Bendera Merah Putih.
"Tetapi jangan kemudian ini dibawa ke sesuatu yang mengurangi kesakralan kita sebagai bangsa. Apalagi ini di momen menjelang 17 Agustus," imbuhnya.
Prasetyo pun mengingatkan, penggunaan simbol seperti bendera One Piece harus tetap dalam batas yang wajar dan tidak dimanfaatkan untuk agenda lain.
Pun dengan para kepala daerah yang turut merespons pengibaran bendera One Piece itu.
Deretan Respons 5 Kepala Daerah soal Bendera One Piece
1. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Boleh Berekspresi, tapi Merah Putih Tetap Paling Tinggi
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan dirinya tidak mempermasalahkan pengibaran bendera One Piece ini.
Namun, ia menegaskan, bendera Merah Putih tetap dikibarkan di posisi tertinggi.
Menurut pria yang kerap dipanggil Kang Dedi ini, hal terpenting adalah bendera Merah Putih harus berada di atas bendera lainnya.
"Bendera itu kan ada aturannya Undang-Undang. Kita yang penting, setiap orang mencintai Indonesia, memasang bendera Merah Putih itu paling atas, tidak ada bendera lain."
"Semua Bendera yang paling tinggi adalah Merah Putih," ucapnya setelah menghadiri rapat kerja dan konsultasi nasional Apindo di Bandung, Selasa (5/8/2025).
Dedi kembali menekankan bahwa masyarakat bebas mengekspresikan diri, karena itu adalah hak setiap warga.
"Hal-hal lain setiap orang boleh berekspresi, ekspresi itu hak setiap orang, yang penting semua orang berekspresi tetap mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan benderanya tetap merah putih," lanjut Kang Dedi.
2. Gubernur Jakarta Pramono Anung Enggan Berkomentar
Berbeda dengan Dedi Mulyadi, Gubernur Jakarta Pramono Anung enggan berkomentar terkait bendera One Piece.
Mantan Sekretaris Kabinet itu menilai, pengibaran bendera One Piece itu merupakan urusan pemerintah pusat.
"Untuk hal yang berkaitan dengan bendera, biarlah itu pemerintah pusat saja," kata Pramono saat ditemui awak media di Balai Kota Jakarta, Selasa (5/8/2025), dilansir WartaKotalive.com.
3. Gubernur Jatim Khofifah Harap Warga Tak Kibarkan Bendera One Piece
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memiliki cara untuk mengajak warga mengibarkan bendera merah putih di bulan Agustus.
Pasalnya, ketika Gubernur Jatim turun ke daerah atau kunjungan, Khofifah selalu membawa ribuan bendera untuk dibagikan ke masyarakat.
Langkah ini, menurutnya, sudah ia lakukan sejak lama dan menjadi tradisi jelang bulan kemerdekaan datang.
“Sudah, Surat Edaran untuk mengibarkan bendera merah putih sudah kita sebar. Ke mana-mana kalau saya turun juga saya sudah membagi bendera. Coba dilihat mobil yang saya tumpangi, isinya bendera merah putih, untuk dibagikan ke masyarakat,” katanya.
Hal ini, ia lakukan agar masyarakat punya semangat baru mengibarkan bendera merah putih selama satu bulan penuh di bulan Agustus.
"Agar masyarakat yang belum punya, atau sudah ada namun jika warnanya sudah pudar, mereka bisa menggunakan bendera yang diberikan tersebut menyambut bulan kemerdekaan Republik Indonesia,” tuturnya.
Pun ketika menyikapi maraknya pengibaran bendera one piece di sejumlah daerah di Jatim seperti di Surabaya dan Tuban.
Khofifah harap masyarakat untuk tidak mengibarkan bendera one piece, dan mengajak masyarakat mengibarkan bendera merah putih.
“Pokoknya saya minta tolonglah kita ini merah putih. Merah putih harga mati. Jadi tolong hormati. Kita ini ada di bulan kemerdekaan, jadi yang kita kibarkan adalah bendera merah putih,” pungkasnya.
4. Gubernur Sumut Bobby Nasution Harap Warganya Tak Ikutan Pasang Bendera One Piece
Senada dengan Gubernur Jatim Khofifah, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution meminta warganya untuk tidak ikut-ikutan pasang bendera One Piece jelang HUT ke-80 RI, 17 Agustus 2025 mendatang.
Bobby Nasution berharap, belum ada warga Sumut yang ikut-ikutan memasang bendera One Piece.
"Saya harap di Sumut belum ada (yang pasang bendera One Piece dengan merah putih berbarengan), saya harap tak ada, kita berharap semua rasa nasionalisme di sumut harus bisa bertumbuh," jelasnya saat diwawancarai usai menghadiri kegiatan di Hotel JW Marriot, Selasa (5/8/2025).
Dikatakan Bobby, pemasangan bendera merah putih pada saat HUT RI sebagai bentuk kebanggaan menjadi warga Indonesia.
"Bendera merah putih ini kan kita mau 17an rasa nasionalis kebanggaan kita, perjuangan kita, baik yg berjuang mengibarkan bendera merah putih dan seterusnya ditanamkan."
"Jadi saya harapkan semua masyarakat tetap mengibarkan bendera merah putih," jelasnya, dilansir Tribun Medan.
5. Wali Kota Solo Respati Ardi Tak Melarang Bendera One Piece
Sama seperti Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Wali Kota Solo Respati Ardi juga tak melarang adanya bendera One Piece.
Menurutnya, tak perlu ada larangan terkait maraknya bendera one piece menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI asalkan bendera merah putih tetap yang utama.
“Nggak (melarang). Keren. Bagus. Yang penting Indonesia harus yang utama. Bendera lambang negara yang dilindungi undang-undang,” ungkapnya saat ditemui di SD Tamirul Islam, Solo, Senin (4/8/2025).
Dikutip dari TribunSolo.com, tidak ada aturan baku mengenai pemasangan bendera dan simbol-simbol lain dalam menyemarakkan HUT RI.
“Mau masang one piece, Gatot Kaca, Ramayana. Kan nggak ada SOP tertulis kan itu kreasi aja. Tapi kalau kita wajib memasang bendera merah putih,” jelasnya.
Dikatakan Respati Ardi, sejumlah pihak mungkin ada yang menilai pemasangan bendera One Piece merupakan bagian dari provokasi. Namun, menurutnya, hal ini tinggal sudut pandang yang diambil.
Berbagai simbol-simbol lain yang dipasang di antara lambang negara pun dinilai sah-sah saja.
“Bagus-bagus aja yang penting Indonesia tetap dipasang. Mau one piece, gatot kaca boleh. Nggak (perlu ditertibkan)” ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com