TRIBUNJATIM.COM - Kisah siswa baru menghadapi tantangan dalam perjalanan pendidikan dialami Salwa Dwi Aprilianti (16).
Selama tiga tahun ke depan, ia akan menjadi murid baru tunggal di sekolah ia menempuh pendidikan.
Salwa merupakan satu-satunya murid baru di SMK Farmasi Cipto pada tahun ajaran 2025–2026.
Ia tak menyangka akan belajar sendirian di kelas setiap hari hingga lulus nanti.
Salwa sempat terkejut melihat kondisi itu apalagi ketika mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) beberapa waktu lalu.
"Awalnya, kaget, sepi, tapi mau bagaimana lagi, beruntung ada kakak kelas XI yang bantu dan menemani," ungkap Salwa saat diwawancarai Kompas.com pada Kamis (7/8/2025) siang.
Baca juga: Tiap Hari Belajar Pakai Lampu Minyak, Saul Siswa SD Bisa Tembus Olimpiade Sains, Ingin Jadi Guru
Ditemani Kakak Kelas Biar Tak Sepi
Lulusan Madrasah Tsanawiyah Pilang ini mengaku, meski merasa sepi, ia berusaha memompa semangat untuk menyelesaikan pendidikan menengahnya.
Ayahnya berperan penting dengan mengantarkan Salwa setiap pagi, sementara kakak-kakak kelasnya sering menemani dan belajar bersamanya agar tidak merasa sendiri.
Beruntung, SMK Cipto menggratiskan seluruh biaya pendidikan Salwa, termasuk SPP, seragam, buku paket, dan kegiatan praktikum tertentu.
Kebijakan ini sangat membantu kondisi ekonomi keluarganya.
"Iya benar, gratis, saya tidak bayar SPP, seragam, buku, orang tua juga terbantu, saya ingin jadi dokter," tambahnya.
Salwa mengungkapkan ketidakpahaman atas kebijakan yang membuat SMK swasta mendapatkan sedikit siswa.
Dia berharap kondisi ini tidak akan dialami oleh adik kelasnya di masa depan, karena hal tersebut dapat memengaruhi semangat belajar.
Baca juga: Setelah Dapat Sepatu Hasil Patungan 1 Kelas, Enggar Siswa SMK Diizinkan Jual Tempe di Sekolah
Kesedihan Guru