SDN 1 Dasabah Kembalikan Rp 50 Juta setelah Diprotes Wali Murid Jual Buku Rp 1,2 Juta

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KASUS DUGAAN PUNGLI - Spanduk STOP PUNGLI terpasang di lampu merah sebelah barat Alun-alun Ki Bagus Asra, dekat sekolah, pada Jumat (1/8/2025). dan momen anggota Komisi IV DPRD Bondowoso, Jawa Timur, A Mansur, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SDN Dabasah 1 Bondowoso, Rabu (30/7/2025).

Akhirnya, anggota Komisi IV DPRD Bondowoso, Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak ke SD Negeri Dabasah 1 pada Rabu (30/7/2025).

Dan kini, pihak sekolah mengembalikan uang pembayaran kepada masing-masing wali murid kelas I.

Menurut Anggota Komisi IV DPRD Bondowoso, A Mansur, dari hasil sidak, pihaknya menilai barang yang diterima siswa tidak sesuai dengan nilai iuran sekitar Rp 1,2 juta.

Apalagi untuk buku paket yang masih bisa dialokasikan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 

Baca juga: Siswi SMK Dikeluarkan dari Sekolah karena Acungkan Jari Tengah ke Guru, Orangtua Menangis

Setelah disidak, SD Negeri 1 Dabasah telah mengembalikan uang tersebut.

Sebagaimana rekomendasi DPRD.

Bahkan laporan secara resmi dan tertulis, tentang hasil pelaksanaan rekomendasi telah diterima legislatif. 

“Laporan yang saya terima, pihak sekolah mengaku telah menyerahkan sisa iuran ke masing-masing wali siswa,” jelas dia.  

Berdasarkan laporan yang diterima, kata dia, masing-masing wali murid kelas I mendapatkan uang kembalian sebesar Rp 597.000 dari total iuran Rp 1,2 juta.

Baik wali siswa kelas I A, I B, dan I C yang berjumlah 84 orang. 

Dia mengatakan, masing-masing kelas terdiri dari 28 siswa.

Sehingga pengembalian di masing-masing kelas itu senilai Rp 16.716.000. 

“Jika dikalikan tiga kelas. Maka total uang yang dikembalikan kepada wali siswa sekitar Rp 50 juta lebihlah,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (7/8/2025).  

Setelah pengembalian itu, kata Mansur, beberapa wali siswa menghubungi dirinya dan mengucapkan terima kasih.  

“Ini artinya, bahwa tidak semua wali siswa mampu membayar sebesar itu. Ya mungkin karena mereka merasa ada keharusan, jadi bayar meski harus ngutang (berhutang),” jelas dia.  

Halaman
123

Berita Terkini