Berita Viral

Ujian Terberat Prabowo Selama 10 Bulan Menjadi Presiden RI Ternyata Bukan dari Dalam Negeri

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PRABOWO JUJUR - Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan hasil pertemuan di Lancaster House, London, Inggris, Kamis (21/11/2024). Sepuluh bulan menjabat Presiden RI beginilah ujian terberat Prabowo yang paling dirasakannya.

TRIBUNJATIM.COM - Selama 10 bulan terakhir menjabat sebagai Presiden RI, Prabowo Subianto mengundang berbagai reaksi.

Belakangan akhirnya Prabowo mengungkap secara blak-blakan ujian terberat yang ia alami.

Sebagai Presiden RI, kebijakan dan program Prabowo tak sedikit mengundang pro dan kontra.

Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan ujian terberatnya selama menjadi Presiden RI selama 10 bulan terakhir. 

Ujian terberat itu kata Prabowo Subianto itu ternyata bukan datang dari dalam negeri.

Prabowo Subianto tampaknya merasa masih mampu menangani berbagai persoalan di Indonesia.

Namun dari kondisi global yang semakin memanas, Prabowo mengatakan itu menjadi ujian beratnya.

Di mana kata Prabowo Subianto, perang pecah di berbagai belahan dunia. 

Mulai dari konflik Ukraina Vs Rusia, Israel Vs Palestina, Israel Vs Iran, Pakistan Vs India, hingga yang terdekat dengan Indonesia Kamboja Vs Thailand. 

Terparah yang paling berdampak dengan Indonesia adalah kenaikan tarif impor Amerika Serikat terhadap Indonesia.

Baca juga: Mantan Kades Heran Ibu-ibu Dihukum karena Bakar Lahan Pekarangan Sendiri, Pengusaha Malah Aman

Namun kata Prabowo Subianto, untungnya tim dari Kementerian Koordinator Perekonomian RI bisa bergerak cepat menanggulangi dampak buruk dari situasi global dan kenaikan tarif impor ini terhadap ekonomi di Indonesia. 

“Kita menghadapinya dengan tenang, saya terima kasih dengan tim ekonomi kita, saudara bekerja sebagai tim yang baik,” ucap Prabowo. 

Maka kata Prabowo Subianto, saat ini pemerintahannya sudah mencapai ke titik yang jauh lebih baik dari segala macam ujian kondisi global yang tidak menentu tersebut. 

Kondisi global saat ini kata Prabowo Subianto, menjadi ujian terberatnya untuk bisa menerapkan strategi yang dirancang untuk masa depan Indonesia.

DARING - Prabowo Subianto meluncurkan secara serentak lebih dari 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih pada Senin (21/7/2025). Peluncuran ini dipusatkan di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Momen Prabowo sempat tanya soal arti kata daring. (Dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Pada akhirnya kata Prabowo Subianto, yang menyelamatkan Indonesia dari kondisi global yang buruk saat ini bukan sekedar teori namun langkah-langkah nyata yang cocok dengan keadaan saat ini. 

“Kondisi nyata ini tidak bisa kita hadapi dengan teori dan angan-angan. Idealisme memang perlu tapi yang utama yang bisa selamatkan adalah realisme melihat situasi dan ambil langkah-langkah,” tuturnya. 

Selain itu Kepala Negara RI itu menyampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada kabinet Merah Putih atas kerja kerasnya di pemerintahan. 

Sebagai nahkoda dan ketua kesebelasan, Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih kepada para menteri di Kabinet Merah Putih. 

“Saya sebagai nahkoda, sebagai Presiden, sebagai pemimpin dan kapten kesebelasan saya sampaikan terima kasih dari hati yang paling dalam atas kerja keras saudara-saudara,” ucap Prabowo Subianto seperti dimuat Youtube Sekretariat Presiden. 

SULIT NAIK KELAS - Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Vladimir Putin pada acara St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, pada Jumat (30/6/2025). Prabowo mengatakan rakyat miskin Indonesia sulit naik kelas. (Sekretariat Presiden)

Prabowo Subianto mengerti betapa sulitnya memimpin manusia dengan segala macam keyakinan dan pendapatnya.

Namun kata Prabowo Subianto, saat ini kabinetnya ada di arah yang benar meskipun baru 10 bulan menjabat. 

Sebab kata Prabowo, sejumlah strategi yang dicanangkannya mulai terasa dan terlihat sudah berada di arah yang benar.

Sebagai informasi Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna ke-8 pemerintahan Kabinet Merah Putih yang digelar di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 6 Agustus 2025. 

Sidang tersebut menandai evaluasi capaian 10 bulan pertama pemerintahan yang diisi dengan langkah strategis dan sejumlah prestasi.

Baca juga: Dapat Pengembalian Uang, Dua Korban Penipuan Lelang Arisan Online di Mojokerto Sepakat Damai

Sementara itu, yang tengah hangat dibicarakan di media sosial adalah fenomena keberadaan bendera One Piece yang digadang menggantikan bendera Merah Putih jelang HUT RI ke-80.

Menanggapi animo di tengah masyarakat, Presiden Prabowo diduga berikan respons santai.

Pernyataan Prabowo itu diungkap oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

Ia memberi tanggapan saat ditanya respons Presiden Prabowo soal adanya pengibaran bendera One Piece menjelang 17 Agustus.

Baca juga: Beda Pendapat Kata Pejabat Soal Bendera One Piece, Dedi Mulyadi Boleh Berekspresi, Khofifah Melarang

"Kalau sebagai bentuk ekspresi, it's okay, enggak ada masalah," kata Prasetyo, di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Akan tetapi, menurut Prasetyo, Presiden tidak ingin jika bendera One Piece itu disandingkan dengan Bendera Merah Putih.

"Tapi, jangan ini dibawa atau dibentur-benturkan kepada, disandingkan, atau dipertentangkan dengan bendera Merah Putih," tegas dia.

Terlebih, seharusnya Bendera Merah Putih menjadi satu-satunya bagi anak bangsa menjelang Hari Kemerdekaan.

"Enggak seharusnya seperti itu, kita sebagai anak bangsa bendera Merah Putih itu satu-satunya," tegas dia.

Dia mengingatkan agar jangan ada pihak yang menghasut agar warga lebih memilih mengibarkan bendera One Piece daripada Bendera Merah Putih.

Sebab, kemerdekaan bangsa Indonesia itu diraih dan hasil perjuangan para pahlawan, bukan hadiah.

Oleh karenanya, ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk mencintai bangsa Indonesia apapun kondisinya.

"Membentur-benturkan itu dengan, misalnya ya, menghasut dalam tanda kutip ya, untuk lebih baik menggibarkan bendera ini daripada Bendera Merah Putih. Itu kan enggak bener gitu, enggak boleh seperti itu. Itu seperti anak bangsa," imbuh dia.

Politikus Partai Gerindra ini kembali menegaskan, pemerintah tak masalah jika makna bendera One Piece hanya sebagai wujud ekspresi atau kritik.

"Enggak ada masalah. Kalau makna kritikan kita sangat terbuka, pemerintah sangat terbuka," ucap dia.

Dia menambahkan, pemerintah juga mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan.

"Dan kita menyadari kok, kita menyadari bahwa memang masih banyak pekerjaan rumah. Masih banyak yang harus kita perbaiki," ungkap Prasetyo.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini