“Kalau yang masih berupa telur sampe menetas membutuhkan waktu 21 hari,” ungkapnya.
Di usianya yang masih 9 tahun, ia mampu mengolah sampah organik rumah tangga menjadi ribuan kilogram maggot segar, kering, pelet ternak, pupuk cair bahkan hasil ternak seperti lele dan ayam kampung.
Tak hanya dipakai sendiri, produk-produk ini pun dijual dan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Selain proyek lingkungan hidup, roda ekonomi juga terus berputar.
Lewat proyeknya, Dewangga menunjukan bahwa kebiasaan kecil dari memilah sampah, dapat berdampak besar bila dilakukan secara konsisten.
Tak henti di sini, Dewangga bermimpi besar untuk menjadi dokter hewan yang juga memiliki usaha peternakan dan pabrik pengolahan sampah.