Lagu Berkibarlah Benderaku yang mengalun dari bibir Zafika terasa demikian tulus, menyentuh.
Dengah kisah hidup yang miris, makna Berkibarlah Benderaku kian dalam dan menciptakan suasana haru sekaligus sakral di ruangan yang digunakan tim relawan ekspedisi Kata ke Nyata Kompas.com yang didukung sejumlah kolaborator seperti Riady Foundation, Paragon, dan Gramedia ini.
Lagu Berkibarlah Benderaku, ditutup dengan lagu daerah Toraja Marendeng Marampa yang dinyanyikan murid kelas 5 SD, Kinanthi Salsabil (10).
Baca juga: Mekanik Kaget saat Gedor Pintu Kamar Bengkel, Lihat Rekan Kondisi Tak Biasa Diduga usai Putus Cinta
Marendeng Marampa yang memiliki makna tak mudah menyerah atau putus asa karena semua atas kehendak Tuhan, menguatkan nasionalisme dan semangat anak anak perbatasan.
Dua lagu sarat pesan dan makna tersebut, mengajak para relawan dan semua yang terlibat dalam ekspedisi kata ke nyata mengartikan syair lagu secara mendalam.
Dimana perjuangan dan kepercayaan iman kepada Tuhan menjadi senjata dalam mengarungi hidup.
Hal itu tentu bukanlah sekedar kata, karena banyak contoh nyata dalam kehidupan.
Baca juga: Alasan Nelayan Pakai Bendera One Piece di Perahu, Ngaku Bukan untuk Gerakan Kritik Pemerintah
Keinginan kuat untuk belajar dan mendapat pendidikan yang layak juga ada pada bocah satu ini.
Seorang bocah SD berusia 12 tahun menjadi viral lantaran mengamuk dan menangis histeris ketika diminta oleh ayahnya berhenti sekolah.
Sang ayah meminta anak berhenti sekolah lantaran tak sanggup membiayainya.
Bocah SD tersebut adalah GL yang semangat belajarnya tampak sangat tinggi.
GL, bocah SD yang viral di Tojo Una Una, Sulawesi Tengah yang menangis histeris diminta berhenti sekolah karena tak ada biaya, akhirnya viral.
Setelah viral, GL kini berhasil mendapatkan bantuan.
Beberapa waktu lalu, video dirinya menangis histeris viral dan menyita perhatian warganet.
Dalam video viral itu, GL diminta berhenti sekolah oleh ayahnya karena kendala ekonomi.