"Kami berharap gapura ini akan mengedukasi masyarakat."
"Sebenarnya banyak material yang tidak terpakai tetapi bisa dimanfaatkan atau memiliki nilai ekonomi," jelas Santoso.
Seorang warga lainnya, Samsuri, mengatakan bahwa gapura ini sangat bagus.
Ia menyebut gapura ini benar-benar berhasil mencuri perhatian setiap orang yang melintas.
"Ini kan cuma satu tahun sekali. Untuk memeriahkan kemerdekaan memang harus dibuat gapura yang bagus-bagus," katanya.
Gapura Unik Lainnya
Saat berkunjung ke area makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi, kita akan di sambut dengan gapura-gapura yang masih kokoh berdiri.
Gapura-gapura ini diyakini sebagai salah satu peninggalan Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi yang hingga kini masih terjaga dan dipertahankan.
Di area makam, terdapat tiga gapura yang masih berdiri.
Dari ke tiga gapura tersebut ada satu gapura yang memiliki keunikan tersendiri, karena daun pintu gapura terbuat dari kayu bekas perahu.
Gapura unik tersebut berada di sisi selatan makam. Jika kita amati, gapura tersebut terbuat dari batu dan memiliki warna putih.
Sedangkan daun pintu terbuat dari kayu yang di cat berwarna hijau.
Baca juga: Heboh Gapura Naga Giri di Gresik Ambrol, Puing-Puing Berceceran di Jalan, Dinas LH Beber Penyebabnya
Pada bagian atas kusen pintu gapura, terdapat ukiran aksara Jawa bertuliskan “Jung bedah kinaryo lawang” yang memiliki arti “Perahu pecah dibuat pintu”.
Menurut Ketua Yayasan Makam Maulana Ibrahim Asmoroqondi, Sukardi, tulisan tersebut memiliki arti jika pintu dari gapura ke tiga di area makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi terbuat dari bekas kayu perahu.
“Dari tulisannya terbuat dari bekas perahu,” ujarnya.