Beberapa warga terlihat membacakan tahlil di samping jenazah Rajid.
Warga sekitar sangat menyayangkan insiden berdarah yang terjadi di tengah semangat gotong royong menyambut Hari Kemerdekaan.
"Orangnya mabuk itu, kami sedang memasang bendera Pak, ini nah sisa benderanya masih ada," ucap Paman Anang sambil menunjukkan bendera kecil yang belum habis terpasang.
Kini rumah duka dipenuhi oleh tetangga dan keluarga korban yang menanti proses pengurusan jenazah.
Ayah korban diketahui masih berada di Polsek Banjarmasin Barat untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
"Kami menunggu abahnya nah supaya lekas diurus jenazah. Abahnya masih di polsek diperiksa, Pak. Coba pian telponi pang bantu supaya lakas," ucap Anang kepada jurnalis Banjarmasin Post.
Baca juga: Di Tengah Duka Kehilangan Ayahnya, Komandan Paskibra Emban Tugas Kibarkan Bendera, Warga Terharu
Sementara itu, pihak kepolisian dari Polsek Banjarmasin Barat telah mengamankan pelaku dan masih mendalami motif penyerangan.
Kasus ini ditangani Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Barat.
"Pelaku sudah kami amankan. Untuk motifnya masih didalami, saat ini penyidik masih memeriksa pelaku lebih lanjut," ujar Indra.
Pelaku terancam dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.
Kasus serupa juga menimpa perangkat Desa Umbuldamar, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Maruwan (58).
Ia menjadi korban penganiayaan menggunakan senjata tajam oleh warganya sendiri, M (62), Rabu (13/8/2025) sore.
Maruwan dibacok oleh M saat barada di ladang miliknya di Dusun Kedawung, Desa Umbuldamar, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar.
"Sekarang, kasus penganiayaan itu ditangani Satreskrim Polres Blitar. Pelaku sudah diamankan," kata Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, Kamis (14/8/2025).
Baca juga: Alasan Siswa SMA Gelar Upacara Kemerdekaan RI di Tengah Jalan, Kepsek Minta Solusi ke Pemerintah
Putut mengatakan, peristiwa penganiayaan menggunakan senjata tajam terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.