Mira Aji Ceritakan Momen Terakhir Berbincang dengan sang Ibu sebelum Tragedi Perampokan di Nganjuk

Penulis: Danendra Kusuma
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VIDEO CALL - Mira Aji Pangestu (22) menunjukkan tangkapan layar momen dirinya video call bareng sang ibu, Enik Mulya Ningsih (55), Rabu (20/8/2025). Video call itu jadi momen terakhir dirinya berbincang dengan ibu. Keesokan harinya, sang ibu jadi korban perampokan, Jumat (15/8/2025).

"Ibu sudah tiada. Saya dan keluarga sangat kehilangan," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca. 

Mira menyebut, Enik merupakan sosok ibu yang sabar mendidik anak-anaknya.

Ditambah lagi, Enik pribadi penyanyang ke keluarga. 

"Kami berharap petugas kepolisian bisa cepat mengungkap kejadian ini dan mengamankan pelakunya," harapnya. 

Dugaan kasus perampokan ini diperkirakan Jumaji terjadi pada Jumat (15/8/2025), pukul 19.00 WIB. 

Kala itu, Enik sedang berada di dalam rumah sendirian, di Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. 

Jumaji kebetulan ada pesanan memijat tetangga desa.

Dia berangkat pukul 18.00 WIB.

Pintu rumah dia tutup tanpa dikunci.

Sebagai informasi, pekerjaan sehari-hari Jumaji memang sebagai tukang pijat. 

Sementara, anak bungsunya, kerja jaga malam di kedai kuliner kawasan Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Dua anak lainnya merantau. 

Pukul 20.00 WIB, Jumaji tuntas memijat dan bergegas kembali ke rumah. 

Setibanya di halaman rumah, Jumaji melihat pintu rumah sudah dalam posisi terbuka lebar.

Awalnya tak ada kecurigaan di benak Jumaji. Ia lantas meneruskan langkah kaki masuk ke rumah.

Selanjutnya, ia langsung berjalan mengarah ke kamar. 

Halaman
123

Berita Terkini