Lima tahun bekerja di Bitung memberinya pengalaman berharga.
Sekembalinya ke Gorontalo, ia menikah dan membangun keluarga kecil.
Awal Mula Usaha Botol Bekas
Awalnya, ia mencoba berdagang ikan, tetapi kebutuhan hidup yang mendesak membuatnya kembali ke bisnis yang ia kuasai: usaha botol.
"Saya merasa punya dasar di usaha botol setelah lima tahun pengalaman di Bitung," ungkapnya.
Perlahan tapi pasti, ia mengumpulkan botol-botol bekas dari warga sekitar, desa, hingga rumah makan.
Botol yang sudah dibersihkan itu ia jual di skala lokal.
Kini, usahanya berkembang pesat.
Selain menjadi juragan botol, ia juga mengelola bisnis besi tua dengan skala ekspor, menjangkau Manado hingga Surabaya.
"Setiap kali pengiriman ke Manado biasanya 17 ribu botol, sementara ke Surabaya bisa mencapai 26 ribu botol lebih," tuturnya.
Baca juga: Sosok Ketua RT Nikahi Dua Istri Sekaligus, Beda Usia 22 Tahun, Dijuluki Juragan Tanah
Asuh Puluhan Yatim dan Lansia
Dari bisnis ini, Ramang memperoleh penghasilan hingga Rp50 juta per bulan.
Namun, yang paling menyentuh bukan soal materi, melainkan kepeduliannya terhadap sesama.
"Di rumah, ada istri dan tiga anak saya. Tapi total kami ada 31 orang," ujarnya.
Mereka bukan hanya keluarga inti, melainkan juga anak yatim, lansia, hingga balita yang ia asuh seperti keluarga sendiri.