TRIBUNJATIM.COM - Jibril, terdakwa pembunuhan gadis yang mengalami 98 tusukan hingga tewas kini minta keringanan hukuman.
Gadis itu diketahui merupakan kekasihnya yang sedang hamil.
Permintaan keringanan hukuman itu diajukan kepada majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Meski, keluarga korban berharap agar permohonan terdakwa ditolak.
Keluarga korban juga meminta agar terdakwa mendapatkan hukuman yang berat.
Baca juga: Reaksi Kaget Terdakwa Kasus Mutilasi Koper Merah di Kediri usai JPU Tuntut Hukuman Mati, Syok
Sidang dengan agenda pleidoi atau pembelaan terdakwa digelar pada pukul 11.00 WITA di ruang sidang Kartika, PN Sungguminasa, Jalan Usman Salengke, Sungguminasa, Kabupaten Gowa.
Sidang berlangsung singkat, di mana kuasa terdakwa mengajukan pleidoi secara lisan dengan meminta terdakwa diberikan keringanan lantaran berlaku sopan selama persidangan.
Sementara itu, terdakwa mengajukan keringanan kepada majelis hakim melalui secarik kertas yang dibacakan langsung oleh terdakwa.
Dalam pembelaannya, terdakwa meminta keringanan hukuman dengan alasan masih memiliki seorang adik dan kedua orang tua.
"Saya masih memiliki adik dan kedua orang tua, dan saya menyesali perbuatan saya," kata Jibril, terdakwa.
Majelis hakim kemudian menanyakan kepada jaksa penuntut umum (JPU), di mana JPU tetap pada tuntutan yakni 20 tahun penjara sesuai dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Atas pembelaan ini, keluarga korban meminta agar terdakwa diberikan hukuman berat, lantaran korban merupakan tulang punggung keluarga.
Namun nyawanya berakhir di tangan terdakwa.
"Terdakwa bukanlah tulang punggung keluarga, malah sebaliknya, korban yang merupakan tulang punggung keluarga yang masih memiliki adik yang masih kecil, tapi malah dibunuh dengan cara yang sadis oleh terdakwa," kata Keisha Amanda, kuasa hukum keluarga korban yang dikonfirmasi langsung Kompas.com di halaman PN Sungguminasa.
Sidang akan dilanjutkan pada pekan depan dengan agenda putusan majelis hakim.
Kasus ini menimpa seorang gadis bernama Putri Indah Sari (19) yang mayatnya ditemukan secara mengenaskan di tengah sawah Dusun Bonto Cinde, Desa Panakukang, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, pukul 06.10 WITA, Selasa (21/1/2025), dan cukup menghebohkan publik.
Hasil otopsi pihak kepolisian menemukan fakta bahwa korban sedang hamil dan terdapat 98 luka tusukan pada jasad korban.
Polisi kemudian meringkus pelaku pembunuhan, Jibril (24), yang tak lain adalah kekasihnya sendiri.
Dari fakta sejumlah persidangan terungkap bahwa terdakwa nekat menghabisi nyawa korban lantaran enggan bertanggung jawab atas kehamilan korban.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com