Berita Viral

Karir Bu Guru yang Amblas Imbas Ancam Cekik Siswa, Padahal Status Kepegawaian Tak Sembarangan

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NASIB KARIR BU GURU - Sekretaris Disdikbud Pesawaran Pradana Utama mengatakan, H merupakan guru ASN yang mengajar PJOK. Ternyata karir dan status kepegawaian Bu Guru tidak main-main, tetapi malah berulah, Selasa (26/8/2025).

TRIBUNJATIM.COM - Seorang guru wanita yang tengah menjadi perbincangan ternyata berstatus tak sembarangan.

Fakta terbaru juga menunjukkan bagaimana Bu Guru Hamini mengalami gangguan psikologis sejak 2014.

Polres Pesawaran menegaskan telah menindaklanjuti laporan terkait video viral seorang guru yang diduga melakukan intimidasi dan bersikap arogan terhadap murid saat upacara bendera di salah satu SD di Kecamatan Kedondong.

Kapolres Pesawaran AKBP Heri Sulistyo Nugroho mengatakan, sejak pertama kali menerima informasi, anggotanya langsung turun ke lokasi untuk memastikan kebenaran peristiwa. 

Polisi juga berkoordinasi dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan, dan keluarga guru bersangkutan.

H ramai diperbincangkan di media sosial setelah terekam kamera masuk ke barisan upacara di SDN 9 Kedondong.

Saat itu mengeluarkan ancaman kepada murid. 

Aksi itu membuat sejumlah siswa ketakutan bahkan menangis.

Akhirnya kasus ini dilaporkan ke Inspektorat dan Polsek setempat.

Baca juga: Dugaan Banyak Makam Baru di Ring 1 Sunan Bonang Tuban Jadi Viral, Pengurus Beri Penjelasan

Jejak karir bagus

Bu guru tersebut ternyata memilki karir yang cemerlang sejak beberapa tahun silam.

Sebelum diangkat menjadi CPNS melalui jalur K2, ia diketahui berstatus sebagai guru honorer di Pesawaran.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesawaran Pradana Utama mengatakan, H merupakan guru mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK). 

Wanita berusia 54 tahun itu sudah lama mengabdi sebagai guru, dan masa pengabdiannya tinggal beberapa tahun lagi.

“Sejak laporan masuk, anggota kami langsung terjun ke lapangan. Kami memastikan kebenaran informasi, berkomunikasi dengan pihak sekolah dan dinas terkait, serta keluarga guru yang bersangkutan,” ujar Heri kepada Tribun Lampung, Senin (25/8/2025), dikutip TribunJatim.com, Selasa (26/8/2025).

NASIB GURU VIRAL - Guru Harmini tengah jadi sorotan lantaran hendak mencekik siswa saat upacara bendera. Kini dicopot, terungkap alasan sebenarnya yang mendasari sikapnya tersebut. (TribunJateng.com)

Heri menambahkan, penanganan terhadap guru tersebut kini ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan bersama instansi terkait. 

Sementara Polres melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) rutin melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah terkait hak anak dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

“Unit PPA kami terus melakukan sosialisasi secara intens di sekolah-sekolah. Setiap upacara bendera juga dimanfaatkan untuk mengingatkan pentingnya perlindungan anak,” jelasnya.

Kapolres juga mengimbau masyarakat agar bijak menyikapi informasi yang beredar di media sosial, tidak langsung menjustifikasi atau menyebarkan hal negatif yang bisa memperkeruh suasana.

“Kami mengajak semua pihak menjaga situasi tetap kondusif. Kepolisian akan memaksimalkan upaya mitigasi dan pencegahan agar kejadian serupa tidak berulang,” tegas Heri.

Baca juga: Nasib Penculik dan Pelaku Rudapaksa Siswi SD di Mojokerto, Divonis 11 Tahun Penjara

4 tahun terakhir gangguan psikologis

Wanita berinisial H itu sudah empat tahun terakhir menunjukkan perilaku tidak wajar dan diduga mengalami gangguan psikologis.

Sekretaris Disdikbud Pesawaran Pradana Utama mengatakan, perilaku guru tersebut memang kerap menimbulkan keresahan di sekolah. 

Ia bahkan pernah merokok di lingkungan sekolah dengan seragam dinas.

Sikapnya dinilai tidak beretika oleh sesama guru.

“Perilaku guru itu memang ada gangguan psikologis. Para guru lain sudah tahu, bahkan ada foto-fotonya saat dia merokok di sekolah. Sikapnya sering tidak beretika,” ujar Pradana kepada Tribun Lampung, Senin (25/8/2025).

Lebih jauh, Pradana menyebut H juga kerap berkeliling ke sekolah lain. 

STATUS- Sekretaris Disdikbud Pesawaran Pradana Utama mengatakan, H merupakan guru ASN yang mengajar PJOK. Kini disorot usai diduga hendak mencekik murid. (Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Diduga, tindakan itu didorong oleh keinginan guru tersebut untuk mencari perhatian.

“Dia tidak hanya datang ke SDN 9, tapi juga ke sekolah-sekolah lain. Sepertinya dia ingin diperhatikan,” jelasnya.

Meski begitu, Pradana menegaskan kasus ini tetap diproses sesuai prosedur yang berlaku. 

Saat ini, tim pemeriksa dari Inspektorat, BKPSDM, dan Disdikbud masih bekerja untuk menilai kondisi dan perilaku guru bersangkutan.

H diketahui merupakan ASN dengan status CPNS K2 sejak 2014.

Ia sudah lama mengabdi sebagai guru di Pesawaran. 

“Walaupun dia sudah lama mengabdi dan akan pensiun, prosesnya tetap berjalan sesuai aturan,” tegas Pradana.

Baca juga: Daftar Kontroversi Bu Guru Harmini selama Mengajar, Merokok di Kelas sampai Ancam Cekik Siswa SD

Hilang Kendali 

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesawaran sudah menonaktifkan oknum guru yang diduga melakukan intimidasi saat upacara di SDN 9 Kedondong.

Sekretaris Disdikbud Pesawaran Pradana Utama menjelaskan, wanita berinisial H itu bukan tenaga pengajar di sekolah tersebut, melainkan di SDN 5 Kedondong.

Pradana menuturkan, H datang ke SDN 9 Kedondong untuk mencari seorang guru honorer bernama Amin. 

Namun, kedatangannya justru menimbulkan keributan hingga membuat jalannya upacara terganggu dan akhirnya viral di media sosial.

“Peristiwa itu memang benar terjadi. Guru bersangkutan datang ke SD 9, padahal dia guru SD 5 Kedondong, untuk mencari salah satu guru honorer.

Situasi itu membuat ketidaknyamanan dalam proses upacara,” ujar Pradana kepada Tribun Lampung, Senin (25/8/2025).

Menurut Pradana, guru tersebut sebenarnya pernah dilaporkan pada Februari lalu oleh dewan guru, kepala sekolah, dan korwilcam terkait perilakunya. 

Namun, karena ia dinilai sudah menyadari kesalahannya dan berjanji untuk berubah, pihak sekolah memperbolehkannya kembali mengajar.

Sayangnya, H ternyata belum sepenuhnya berubah.

Dalam insiden yang menjadi viral itu, H kembali kehilangan kendali. 

“Ada indikasi gangguan psikis yang membuat dirinya lepas kontrol hingga emosinya berlebihan. Itu yang menyebabkan peristiwa di SD 9 terjadi,” jelasnya.

Disdikbud, kata Pradana, langsung melaporkan kasus ini ke Inspektorat Pesawaran. 

Sementara pihak sekolah juga melaporkan kejadian tersebut ke polsek setempat.

“Berdasarkan kajian tim, sejak 1 Agustus guru itu sudah kami nonaktifkan dari tugas mengajar,” tegasnya.

Ditindak lanjut oleh Disdikbud Pesawaran

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesawaran Pradana Utama mengatakan, H merupakan guru mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK). 

Wanita berusia 54 tahun itu sudah lama mengabdi sebagai guru, dan masa pengabdiannya tinggal beberapa tahun lagi.

“Guru ini adalah angkatan K2 tahun 2014. Jadi, sejak itu dia resmi menjadi CPNS. Sebelumnya dia adalah guru honorer yang sudah lama mengabdi di Pesawaran,” ujar Pradana kepada Tribun Lampung,  (25/8/2025).

Meski telah lama mengabdi, kata Pradana, H akan tetap diproses sesuai prosedur. 

Saat ini tim pemeriksa gabungan dari Inspektorat, BKPSDM, dan Disdikbud tengah mengkaji perilaku dan kondisi guru tersebut.

“Walaupun dia sudah lama mengabdi dan akan pensiun, prosesnya tetap berjalan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku,” tegasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini