"Setelah itu, I meneruskan foto ke V. Dari situ jumlah foto bertambah hingga kurang lebih 25 foto,” jelas dia.
Lebih lanjut, Angga menambahkan, foto-foto tersebut kemudian tanpa sepengetahuan para terduga pelaku lainnya direkam ulang oleh RJ dan AG, dua remaja yang menginap di rumah I.
"Informasi yang kami dapat, RJ inilah yang kemudian menyebarkan ke media sosial,” katanya.
Sementara itu, Gusti, kuasa hukum terduga pelaku berinisial V, menyampaikan bahwa keluarga kliennya juga sudah melakukan permohonan maaf secara langsung.
“Untuk klien kami (V), setelah pelaporan itu memang orang tua V berusaha untuk meminta maaf kepada para korban."
"Kami dari pihak orang tua juga kaget sejujurnya kenapa permasalahan ini menjadi viral, padahal V tidak masuk ke grup Spenma Boy tadi,” ujar Gusti.
Ia menambahkan, V bersama keluarganya siap bekerja sama untuk membuka fakta sebenarnya.
“Dengan kerendahan hati, klien kami berusaha meminta maaf dan bersedia untuk mengundang ahli IT meninjau foto-foto yang sudah beredar,” ucapnya.
3 Pelaku Diperiksa
Kasus ini mencuat setelah sebuah video berdurasi 37 detik berisi kumpulan foto bugil hasil manipulasi AI viral di WhatsApp pada Senin (25/8/2025).
Foto-foto itu diduga diambil dari ponsel seorang siswa yang tertidur, lalu disalahgunakan.
Polres Cirebon Kota sudah memeriksa tiga terduga pelaku, yakni V, I dan A.
Mereka semua masih berstatus pelajar dari dua sekolah favorit di Cirebon dan kenal dengan para korban.
Jumlah korban pun disebut mencapai puluhan orang.
Yang lebih mengejutkan, beredar kabar foto-foto hasil editan tersebut tidak hanya disebarkan, tetapi juga diperjualbelikan melalui aplikasi Telegram.
Kasus ini kini menjadi sorotan publik dan masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com