Warga Kesal Tanam Pohon Pisang di Jalan yang Rusak 2 Tahun , Bupati: Dana dari Pusat Dipangkas

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROTES JALAN RUSAK - Pohon pisang yang ditanam warga sebagai bentuk protes jalan rusak di di Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (25/8/2025). Bupati Banyumas angkat bicara.

"Ada satu unit Eksavator, satu unit Bomax, dan dua unit truck saya pakai untuk perbaikan jalan. Ini hanya sirtu, tapi dikuatkan dengan penggilangan Bomax. Masyarakat gotong-royong perbaiki jalan ini," jelas Anggota DPRD Halmahera Selatan dari Fraksi PKS.

Humein menambahkan, jalan Trans Lalubi merupakan jalur uatama masyarakat di beberapa desa, termasuk Sumber Makmur.

Oleh sebab itu, ia berharap langkah perbaikan yang dilakukannya, bisa berdampak langsung kepada masyarakat.

"Kemudian anak-anak kalau ke sekolah, lewat jalan ini juga. Petani yang jual hasil panennya juga lewat jalur ini. Jadi langkah perbaikan jalan yang saya lalukan ini, semata-mata membantu masyarakat," pungkasnya. 

Kasus serupa, warga gotong royong dan patungan untuk perbaiki jalan rusak yang tiap hari dilewati bupati.

Peristiwa ini terjadi di Desa Katol, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Warga di desa itu melakukan perbaikan jalan secara patungan.

Jalan kabupaten itu merupakan akses utama warga setempat.

Dan di jalan itu juga Bupati Bangkalan Lukman Hakim melintas saat pulang ke rumahnya di Desa Katol.

Koordinator gotong royong, Lutfinul Hakim, mengaku jalan di desanya sudah sejak 10 tahun terakhir tak pernah diperbaiki.

Ia bersama warga desa sudah melakukan perbaikan dengan material seadanya beberapa kali.

"Itu sudah lama rusak, sekitar 10 tahun belum diperbaiki oleh pemerintah. Jadi kami pernah perbaiki, sudah rusak lagi karena memang materialnya gak kuat. Lalu sekarang kami perbaiki lagi karena rusak parah," ujar Hakim, Selasa (20/5/2025), melansir dari Kompas.com.

Kerusakan jalan semakin diperparah oleh kondisi hujan yang kerap mengguyur desa itu.

Akibatnya, material jalan terkikis dan terbawa air hujan, sehingga jalan semakin rusak dan berlubang.

"Karena kami tunggu tidak kunjung ada perbaikan, maka selama seminggu kami buka donasi di jalan untuk biaya perbaikan ini," imbuhnya.

Halaman
1234

Berita Terkini