36 Anak di Jember Positif Campak, Dewan Nilai Penanganan Terlambat

Penulis: Imam Nawawi
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VAKSINASI CAMPAK - Penyuntikan vaksinasi kepada anak SDN 01 Bagorejo Kecamatan Gumukmas Jember, Jawa Timur, Senin (25/8/2025) Sebanyak 36 anak di Jember terpapar campak.

"Menerapkan perilaku PHBS, makan bergizi. Jika sakit segra berobat dan melakukan isolasi atau istirahat," pesannya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi D DPRD Jember Sunarsih Khoris mengaku terkejut dengan jumlah kasus campak ini, sebab terlampau banyak sekali.

Baca juga: Pasien Suspek Campak di Bangkalan Membengkak Jadi 39 Anak, Dinas Kesehatan Kesulitan Ambil Serumnya

"Ketika terjadi satu atau dua kasus, seharusnya sudah segera ditangani. Kalau sudah sampai sebanyak ini namanya terlambat penanganannya," tanggapnya.

Padahal Jember sudah berpredikat Universal Health Coverage (UHC) Prioritas. Seharusnya pelayanan di fasilitas kesehatan bisa lebih cepat.

"Saya kaget begitu dengar kalau kasus campak di Jember cukup tinggi di Jawa Timur. Kami akan terus bergerak sosialiasi bergerak ke bawah secara door to door, mencari siapa yang sakit," ulas Khoris.

Legislator Fraksi PKB ini menilai pelayanan kesehatan di Puskesmas di Jember laporannya sudah optimal, namun hal tersebut belum bisa dipastikan.

"Saya belum bisa menilai 90 persen sudah (optimal). Seharusnya adanya UHC semua petugas medis gerak, tetapi kenapa masih ada kasus campak sebanyak itu. Artinya baru 75 persen mereka gerak dan sosialisasi ke bawah," tutur Khoris.

Berita Terkini