Poin penting:
- Pemkab Jember menyiapkan 11.000 dosis vaksin untuk imunisasi anak demi mencegah epidemi campak
- Sebanyak 1.000 tenaga kesehatan diterjunkan ke desa-desa untuk melakukan skrining dan mitigasi campak terhadap balita.
- Plt Kepala Dinas Kesehatan menyebut sebagian orang tua menolak vaksinasi karena takut efek samping
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur telah menyiapkan 11 ribu dosis vaksin, untuk memerangi penyebaran penyakit campak agar tidak terjadi epidemiologi.
Hal itu dilakukan karena di Jember sudah ada 36 anak dinyatakan positif terpapar virus tersebut sehingga diperlukan percepatan penanganan.
Bupati Jember Muhammad Fawait mengatakan 11 ribu vaksin tersebut nantinya digunakan untuk imunisasi anak. Agar mereka kebal terhadap penularan campak.
"Nanti kalau kurang kami akan minta lagi, jadi tidak perlu khawatir menganai imunisasi campak bagi anak-anak Kabupaten Jember," ujarnya, Kamis (28/8/2025).
Menurutnya, imunisasi nantinya akan dilakukan semudah mungkin, supaya semua balita di Kabupaten Jember bisa mendapatkan vaksinasi.
"Apakah harus itu di sekolah, atau di balai desa atau di samping rumah masing-masing. Nanti akan kami kaji, agar semudah mungkin dilakukan," kata pria yang akrab disapa Gus Fawait.
Baca juga: Lonjakan Kasus Campak di Jember, Dinkes Catat 36 Anak Positif
Selain itu, Gus Fawait telah menerjunkan 1000 tenaga kesehatan (nakes) di desa. Mereka akan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap balita.
"1000 nakes itu nantinya akan melakukan skrining terhadap balita untuk mitigasi campak," imbuhnya.
Oleh karena itu, Gus Fawait meminta kepada masyarakat yang punya balita, agar rutin melakukan pemeriksaan kesehatan anaknya di bidan setempat.
"Kalau masih ada kesulitan terkait imunisasi campak, bisa lapor di saluran Wadul Gus'e," paparnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Ahmad Helmi Lukman mengatakan, 36 anak yang terpapar campak tersebut, kerena orang tua mereka menolak saat dilakukan vaksinasi.
"Mereka takut itu (vaksinasi) akan berdampak pada lain terhadap anaknya. Bahkan ketika di sekolah, ada orang tua yang titip ke guru, agar tidak disuntik vaksin," tambahnya.
Beruntung puluhan anak yang terpapar campak tersebut. Kata dia, tidak ada yang meninggal dunia, paling parah dirawat inap di Puskesmas.