Sudah 12 Tahun Dihelat, Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Banyuwangi Selalu Ramai Pengunjung
Sudah 12 tahun dihelat, Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Banyuwangi selalu ramai pengunjung menikmati suasana hangat sambil menyeruput kopi.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Ringkasan Berita:
- Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Banyuwangi ramai dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.
- Sudah 12 tahun Festival Ngopi Sepuluh Ewu digelar di Banyuwangi.
- Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengapresiasi Desa Kemiren yang tahun ini meraih dua penghargaan bergengsi di tingkat dunia.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Ribuan pengunjung dari berbagai kota dan turis asing terlihat menikmati suasana Ngopi Sewu di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (8/11/2025) malam.
Selama 12 tahun sejak pertama digelar pada tahun 2014, Festival Ngopi Sepuluh Ewu (minum sepuluh ribu kopi) telah menjadi salah satu agenda tahunan yang paling ditunggu wisatawan.
Setiap tahun, ribuan orang memadati Desa Adat Kemiren yang banyak dihuni warga Osing, untuk menikmati suasana hangat sambil menyeruput kopi khas Banyuwangi.
Sepanjang jalan utama desa adat disulap menjadi warung kopi dadakan.
Deretan depan rumah warga berubah jadi tempat ngopi, disediakan meja kursi hingga lesehan beserta kudapan dan menu utama kopi khas Banyuwangi.
Di sepanjang jalan itu, warga Osing Kemiren menyambut para pengunjung dengan ramah sembari menyuguhkan kopi robusta khas Banyuwangi dalam wadah cangkir yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Selain kopi gratis, pengunjung juga disuguhi aneka kudapan tradisional masyarakat Osing, seperti kucur, tape ketan yang dibungkus daun kemiri, hingga pisang goreng yang disajikan dengan penuh keakraban.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani turut hadir menikmati kopi bersama warga.
Ia tampak berbaur tanpa sekat, mengobrol santai bersama pengunjung dan warga setempat.
Baca juga: Ribuan Orang Padati Festival Tumpeng Sewu Banyuwangi, Nikmati Sajian Pecel Pitik Khas Osing
"Momentum malam ini selain mengenalkan kopi Banyuwangi yang telah dikenal luas hingga ke luar negeri, juga jadi sarana mempererat kebersamaan dan persaudaraan antarwarga Banyuwangi,” kata Ipuk.
Ipuk mengapresiasi Desa Kemiren yang tahun ini meraih dua penghargaan bergengsi di tingkat dunia, yaitu Internasional The 5th ASEAN Homestay Award dan salah satu desa wisata terbaik dunia, The Best Tourism Villages Upgrade Programme 2025 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nations Tourism (UN Tourism).
“Pemerintah daerah selalu mendukung semua warga Banyuwangi untuk bisa menjaga budaya Banyuwangi secara bersama-sama,” tambah Ipuk.
Kunjungan Turis Asing
Di antara kerumunan, tampak pasangan wisatawan asal Republik Ceko, Adela dan Ardek, ikut larut menikmati suasana hangat malam penuh aroma kopi itu.
“Kami disambut sangat ramah, masyarakat sini memberikan secangkir kopi gratis dan rasanya sangat enak,” kata Adela sambil tersenyum puas menikmati sajian kopi.
Desa Kemiren
Festival Ngopi Sepuluh Ewu
Kecamatan Glagah
Banyuwangi
Ipuk Fiestiandani
TribunJatim.com
berita Banyuwangi terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
| Survei Indikator Elektabilitas Capres: Prabowo Tertinggi, Disusul KDM dan Anies, Gibran Belum Kuat |
|
|---|
| 5 Arti Mimpi Kehilangan Uang yang Bikin Khawatir, Tak Selalu Buruk, Bisa Juga Pertanda Positif |
|
|---|
| Dampak Jika Rp 1000 Jadi Rp 1, Efisiensi Ekonomi hingga Daya Saing Kuat, Ekonom: Tidak Bisa Singkat |
|
|---|
| Pemuda Tewas Tergeletak di Jalan Depan Masjid Agung Pamekasan, 2 Orang Lainnya Dievakuasi ke RS |
|
|---|
| Lirik Lagu Romantis 'Siapa Menyangka' dari Glenn Samuel: Ku Jatuh Cinta, Semakin Cinta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/ilustrasi-Festival-Ngopi-Sepuluh-Ewu-di-Desa-Kemiren-Kecamatan-Glagah-Banyuwangi-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.