Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menilik Usaha Kerajinan Bidak Catur di Blitar, Sudah Berjalan Selama 40 Tahun

Sudjito mulai menekuni membuat kerajinan buah catur sejak tahun 1985. Ia belajar membuat kerajinan buah catur dari temannya. 

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Samsul Hadi
KERAJINAN BUAH CATUR - Sudjito (63) sedang memproduksi kerajinan buah catur di rumahnya, Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (12/11/2025). Dalam sehari, ia bisa memproduksi sekitar 200 biji buah catur. 
Ringkasan Berita:
  • Sudjito (63), warga Desa Ngoran, Blitar, memproduksi bidak atau buah catur di sela kesibukannya sebagai petani.
  • Sudjito mulai menekuni membuat kerajinan buah catur sejak tahun 1985.
  • Dalam sehari, Sudjito bisa memproduksi sekitar 150 biji sampai 200 biji buah catur.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Menilik usaha produksi kerajinan bidak atau buah catur di Blitar, Jawa Timur.

Usaha tersebut dijalankan Sudjito (63), warga Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, di sela-sela kesibukannya sebagai petani.

Bapak tiga anak itu sudah hampir 40 tahun menjadi perajin buah catur.

Dalam sehari, ia bisa memproduksi sekitar 200 biji buah catur.

Sudjito sedang sibuk memproduksi buah catur di belakang rumahnya, Rabu (12/11/2025). 

Kedua tangannya terlihat lincah membentuk potongan kayu menggunakan mesin bubut.

Dalam hitungan menit, potongan kayu sudah membentuk buah catur. 

"Kalau sudah terbiasa, hanya butuh waktu tiga menit untuk membuat satu biji buah catur," kata Sudjito, Rabu (12/11/2025). 

Sudjito mulai menekuni membuat kerajinan buah catur sejak tahun 1985.

Ia belajar membuat kerajinan buah catur dari temannya. 

Awalnya, ia membuat kerajinan gagang sendok sayur atau irus.

Kemudian, ia beralih memproduksi buah catur hingga sekarang.

"Saya belajar buat buah catur sendiri. Karena sudah pernah buat gagang irus, saya lebih mudah membuat buah catur," ujarnya.

Baca juga: Belajar Autodidak dan Mulai Usaha dari Nol, Fatkurrohman Kini Bisa Panen 144 Kg Telur Tiap Hari

Sudjito hanya memproduksi buah catur setengah jadi.

Ia menyetor produksi buah catur setengah jadi ke pengepul untuk dikirim ke Tulungagung dan Blitar

Sehari, Sudjito bisa memproduksi sekitar 150 biji sampai 200 biji buah catur.

Ia memproduksi buah catur mulai raja, menteri, benteng, dan kuda. 

Untuk buah catur pion, ia hanya memproduksi sesuai pesanan. 

"Untuk bahannya, saya menggunakan kayu sengon dan kayu waru. Kayu saya potong kecil-kecil, lalu saya bentuk buah catur," katanya. 

Usaha Sampingan

Sudjito mengatakan, sebenarnya usaha produksi kerajinan buah catur itu hanya sampingan. 

Pekerjaan utama Sudjito menjadi petani.

Di sela-sela menjadi petani, Sudjito memproduksi kerajinan buah catur.

"Sebenarnya ini buat sampingan. Pekerjaan saya petani. Saya mengerjakan kerajinan buah catur kalau pas tidak ke sawah," ujarnya.

Menurutnya, hasil dari usaha produksi kerajinan buah catur lumayan untuk menambah penghasilan ekonomi keluarganya. 

Uang hasil penjualan produksi buah catur bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Sedangkan, penghasilan dari sawah untuk kebutuhan lebih besar seperti biaya sekolah anak. 

"Dalam sebulan, kadang dapat uang Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta dari hari penjualan buah catur. Uangnya lumayan untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved