8 Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro Terdampak Kekeringan, BPBD Mulai Droping Air Bersih
Kekeringan melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bojonegoro. BPBD setempat mencatat ada 10 desa dari 8 kecamatan yang mengalami kekeringan
Penulis: Misbahul Munir | Editor: Ndaru Wijayanto
Poin penting:
- Kekeringan melanda 10 desa di 8 kecamatan di Bojonegoro, menyebabkan kesulitan air bersih bagi ribuan warga dan pelajar
- BPBD Bojonegoro telah menyalurkan 20 tangki air bersih sejak pertengahan Agustus hingga awal September 2025, dengan distribusi terbanyak di Kecamatan Kepohbaru.
- Distribusi air dilakukan secara situasional berdasarkan laporan warga atau pemerintah desa yang terdampak kekeringan.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Misbahul Munir
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Kekeringan melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bojonegoro. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat ada 10 desa dari 8 kecamatan yang mengalami kekeringan hingga kesulitan air bersih.
Tercatat sejak pertengahan agustus hingga awal september 2025, BPBD Bojonegoro telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 20 tangki ke sejumlah desa terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Data BPBD mencatat, droping air bersih paling banyak dilakukan di Kecamatan Kepohbaru. Desa Kepoh, SMA Negeri 1 Kepohbaru, hingga MTsN Kepohbaru menerima total 9 tangki air sejak 5 Agustus 2025 lalu. Ribuan warga dan ratusan pelajar di wilayah itu sangat terbantu dengan distribusi tersebut.
Selain Kepohbaru, distribusi juga dilakukan di Kecamatan Sugihwaras, tepatnya di Desa Siwalan. Warga setempat yang berjumlah 176 KK atau sekitar 610 jiwa mendapat bantuan air bersih pada 27 Agustus 2025.
Sementara itu, sejumlah desa di kecamatan lain yang juga mengalami hal serupa, diantaranya di Desa Karangdinoyo Kecamatan Sumberejo, Desa Papringan Kecamatan Temayang, Desa Bobol Kecamatan Sekar, Desa Meduri Kecamatan Margomulyo, Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander dan Desa Sumberejo Kidul Kecamatan Sukosewu. Masing-masing desa menerima satu hingga tiga tangki air bersih.
Baca juga: BPBD Ponorogo Petakan 18 Desa Rawan Kekeringan di 7 Kecamatan, ini Lokasinya
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi mengemukakan, distribusi air bersih ini dilakukan situasional berdasarkan permintaan warga maupun laporan langsung dari pemerintah desa yang mengalami kesulitan air bersih.
"Kalau ada permintaan air bersih kami siap. Kami sampaikan kepada pemerintah Desa, apabila di masyarakat di wilayahnya kesulitan air bersih untuk segera melaporkan ke BPBD, akan segera kami tindaklanjuti," ujar Heru, pada senin (8/9/2025).
Hingga kini, lanjut Heru jumlah total pengiriman air bersih mencapai 20 tangki. BPBD memastikan layanan droping air bersih akan terus dilakukan mengingat musim kemarau di Bojonegoro diprediksi masih berlangsung hingga Oktober mendatang.
"Dari pengalaman tahun lalu, diprediksi musim kemarau atau kekeringan akan berlangsung hingga awal Oktober," tutupnya.
Baca juga: Sudah Setahun Kosong, Bojonegoro Buka Lelang Jabatan Sekda, ASN Jatim Punya Kesempatan Daftar
21 Pejabat Eselon II Pemkab Jombang Jalani Job Fit, Bupati Warsubi Siap Bongkar Pasang Kursi Jabatan |
![]() |
---|
Cuaca Tak Stabil Picu Penurunan Kualitas, Harga Tembakau Sampang Anjlok Saat Musim Panen |
![]() |
---|
Sempat Memanas, Keributan Ojol dan Jukir Kedai Kopi di Sigura-gura Kota Malang Berakhir Damai |
![]() |
---|
Pekerjaan Alvi Maulana Bunuh dan Mutilasi Pacar, Pernah Jadi Tukang Jagal Sebelum Ojol |
![]() |
---|
Pengakuan Noel Ebenzer Eks Wamenaker soal 4 HP Tersimpan di Plafon, Klaim Milik Pembantu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.