Gedung Grahadi Surabaya Dibakar
83 Polisi di Jatim Terluka Saat Amankan Demo, Alami Patah Tulang hingga Cedera Otak
83 anggota Polri Polda Jatim dan polres jajaran terluka selama mengamankan pelaksanaan demo yang berujung kericuhan di masing-masing wilayahnya.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Poin Penting:
- Akibat demo yang berujung kericuhan di berbagai wilayah di Jawa Timur, 83 anggota Polri Polda Jatim dan polres jajaran terluka.
- Ada yang terluka robek pada bagian kepala, patah tulang tangan, serta kaki, bahkan tulang selangka, hingga cedera otak ringan.
- Polda Jatim berkomitmen menjaga stabilitas keamanan negara bersama seluruh elemen masyarakat.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - 83 anggota Polri Polda Jatim dan polres jajaran terluka selama mengamankan pelaksanaan demo yang berujung kericuhan di masing-masing wilayahnya.
Mereka ada yang terluka robek pada bagian kepala, patah tulang tangan, serta kaki, bahkan tulang selangka, hingga cedera otak ringan.
Berdasarkan catatan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Jatim, dari 83 orang personel polisi yang terluka itu, 65 orang di antaranya menjalani rawat jalan dan 18 personel harus dirawat inap, akibat luka yang terbilang cukup serius.
Dari jumlah personel polisi yang terpaksa menjalani perawatan tersebut, 15 personel dirawat di RS Bhayangkara Surabaya dengan kondisi luka robek, patah tulang, dan cedera otak ringan.
Lalu, satu orang personel polisi dirawat di RSUD dr Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang akibat patah tulang selangka.
Ada juga satu orang personel dirawat di RS Mitra Keluarga Surabaya karena luka robek di kepala.
Terakhir, terdapat satu satu personel Polwan dirawat di RS Bhayangkara Kediri karena luka robek di bagian depan kepala.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengapresiasi dedikasi para personel Polri di wilayah masing-masing yang tetap profesional di tengah risiko besar dalam pengamanan aksi unjuk rasa.
Baca juga: 33 Orang Ditetapkan Tersangka Pembakaran Gedung Grahadi Hingga Pos Polisi Sepanjang Jalanan Surabaya
Selain jatuhnya korban luka dari aparat kepolisian, aksi anarkis tersebut juga menimbulkan trauma sosial.
Puluhan pos polisi rusak, kantor pemerintahan mengalami kerusakan, hingga jalan protokol sempat lumpuh akibat blokade massa.
Situasi itu menimbulkan kekhawatiran warga, terutama di pusat Kota Surabaya, Malang, dan Kediri.
"Personel kami menjadi garda terdepan dalam menjaga ketertiban. Mereka menghadapi risiko serius, mulai dari lemparan benda keras, serangan fisik, hingga upaya pembakaran fasilitas kepolisian," ujarnya di Mapolda Jatim, Selasa (2/9/2025).
Jules menegaskan, Polda Jatim berkomitmen menjaga stabilitas keamanan negara bersama seluruh elemen masyarakat.
Polisi juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan.
Tidak dapat dipungkiri, ia juga mengapresiasi tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya secara swakarsa dengan gerakan serentak Warga Jaga Warga.
Gerakan Warga Jaga Warga ini bukan hanya terlihat di Surabaya, tetapi juga di berbagai kota dan kabupaten lain di Jatim.
"Kesadaran kolektif inilah yang menjadi kunci untuk Jogo Jatim agar Jawa Timur ini tetap aman dan kondusif," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto bersama Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Pasma Royce, menjenguk anggota Polri dan TNI yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya, Sabtu (30/8/2025).
Mereka dirawat usai melaksanakan tugas pengamanan aksi unjuk rasa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Dalam peristiwa itu, terdapat enam anggota Polda Jatim dan seorang anggota TNI harus mendapat perawatan medis akibat luka yang dialami.

Nanang menyampaikan rasa prihatin sekaligus apresiasi atas dedikasi para petugas yang tetap menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab di lapangan.
Ia juga menegaskan, Polri berkomitmen memberikan penanganan medis terbaik serta pendampingan kepada seluruh personel aparat keamanan yang menjadi korban luka di tengah menjalankan tugas.
Selain itu, evaluasi menyeluruh akan dilakukan guna meningkatkan standar keamanan dalam setiap pengamanan aksi di kemudian hari.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada anggota yang dengan penuh tanggung jawab melaksanakan tugas, meski harus menghadapi risiko. Kami juga mendoakan rekan dari Damkar dan insan pers yang turut menjadi korban agar segera pulih," ujar Irjen Pol Nanang Avianto.
Di lain sisi, Presiden Prabowo Subianto menjanjikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) terhadap anggota Polri yang terluka usai berjibaku mengamankan aksi unjuk rasa.
Hal tersebut sempat disampaikan Prabowo seusai menjenguk para personel polisi yang dirawat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin (1/9/2025).
"Semua petugas dinaikin pangkat, dinaikin pangkat luar biasa karena bertugas di lapangan, membela negara, membela rakyat, menghadapi anasir-anasir," ujar Prabowo kepada wartawan, Senin (1/9/2025).
Prabowo menegaskan, aparat berkewajiban melindungi massa aksi yang taat aturan.
Menurutnya, hal tersebut sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
"Kalau demonstran murni yang baik justru oleh aparat harus dilindungi, hak menyampaikan pendapat dijamin oleh undang-undang, tapi ada ketentuannya, demonstrasinya harus damai, harus sesuai UU," katanya.
Prabowo menambahkan, ketentuan undang-undang mengatur bahwa demonstrasi harus melalui izin resmi dan berakhir pada pukul 18.00 WIB.
"Jadi undang-undang mengatakan kalau mau demonstrasi harus minta izin dan izin harus dikasih dan berhentinya 18.00 WIB," jelasnya.
Prabowo menyebut dirinya mendapat laporan adanya pihak yang sengaja memicu kericuhan dengan melakukan pembakaran dan menggunakan petasan berdaya ledak tinggi.
Akibatnya, banyak polisi yang mengalami luka bakar.
"Di berbagai tempat saya dapat laporan datang truk-truk di situ ada petasan-petasan yang besar dan ini anggota banyak kena petasan, ada yang terbakar leher, ada paha, ini menurut saya sudah perusuh, niatnya bakar," pungkasnya.
Gedung Grahadi Surabaya Dibakar
Polda Jatim
Kombes Pol Jules Abraham Abast
Demo di Jawa Timur
Irjen Pol Nanang Avianto
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
250 Pekerja dan Buruh Jatim Berjibaku Bersihkan Puing-puing Sisa Kebakaran Gedung Grahadi Surabaya |
![]() |
---|
Gedung Grahadi Segera Diperbaiki, Gubernur Jatim Khofifah Kumpulkan Sejarawan dan Pakar Cagar Budaya |
![]() |
---|
Ungkapan Sedih Khofifah Atas Terbakarnya Gedung Grahadi Surabaya: Tak Bisa Kembali Seperti Semula |
![]() |
---|
Ruang Kerja Emil Dardak di Grahadi Dibakar Massa, Arumi Bachsin: Cagar Budaya Tak Ternilai |
![]() |
---|
Pemerintah Inventarisir Kerusakan 3 Bangunan Cagar Budaya di Surabaya, Perbaikan Tunggu Asesmen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.