Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Siswa di Tuban Diduga Keracunan MBG

Polisi Tunggu Hasil Uji Lab Sampel Makanan dan Muntahan Siswa yang Diduga Keracunan MBG di Tuban

Kasi Humas Polres Tuban, Iptu Siswanto mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan dan muntahan para siswa.

Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis
KERACUNAN - Kasi Humas Polres Tuban, Iptu Siswanto saat memberikan keterangan terkait dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dialami siswa SMK Negeri 1 Palang Tuban, Kamis (25/9/2025). pihaknya saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan dan muntahan para siswa. 

Lebih lanjut, Juharti menjelaskan, putrinya telah rutin mendapat jatah MBG selama 10 hari terakhir, namun sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan kesehatan.

Kembali Dirawat

Dua siswi SMK Negeri 1 Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kembali harus menjalani perawatan intensif di IGD RSUD dr R Koesma Tuban, Kamis (25/9/2025).

Padahal, keduanya sempat diperbolehkan pulang pada Rabu (24/9/2025) sekitar pukul 22.00 WIB setelah dinyatakan membaik.

Namun pada Kamis (25/9/2025) sekitar pukul 09.00 WIB pagi, kondisi mereka kembali drop dan mengeluhkan sakit.

Dua siswi tersebut adalah HN (15), asal Desa Karangagung, Kecamatan Palang, dan SKN (16), asal Desa Wangun, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

Juharti (52), ibu SKN, menceritakan jika putrinya tiba-tiba kembali merasakan sesak napas, sakit perut, dan lemas. 

Melihat kondisi itu, ia segera menghubungi bidan Puskesmas Palang yang kemudian menyarankan agar putrinya dibawa kembali ke RSUD dr R Koesma Tuban.

“Kemarin malam jam 22.00 WIB sebenarnya sudah membaik. Tapi sekitar pukul 09.00 WIB tiba-tiba mengeluh lagi, sesak napas, perut sakit, lemas,” ujarnya.

Ia menegaskan, sebelum kejadian ini, anaknya tidak mengeluhkan sesuatu yang serius, bahkan pola makan juga normal.

“Makan ya seperti biasanya, tidak ada yang aneh,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Juharti berharap agar pemerintah daerah maupun pusat memberi perhatian serius agar kasus serupa tidak kembali terjadi.

"Semoga ada penanganan serius," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved