Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Biaya Pengobatan Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ditanggung Pemprov Jatim dan Pemkab

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan penanganan evakuasi korban Ponpes Al Khoziny

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Fatimatuz Zahroh
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat hadir dalam pembukaan Job Fair Inklusif Tahun 2025 di Dyandra Convention Center, Selasa (30/9/2025). Ia memastikan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan penanganan evakuasi korban Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan penanganan evakuasi korban Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo. 

Dalam sambutannya saat membuka Job Fair Inklusif Tahun 2025 di Dyandra Convention Center, Selasa (30/9/2025), Gubernur Khofifah memastikan sampai saat ini tiga santri terkonfirmasi meninggal dunia.

“Sampai saat ini tadi, tiga santri terkonfirmasi meninggal dunia. Ada Muhammad Saleh dari Bangka Belitung,  Maulana Alfan Ibrahimnomik yang tadi malam terkonfirmasi, Muhammaf Masdulhaq pagi ini terkonfirmasi disampaikan kepada kami,” kata Khofifah.

Ia pun kemudian menyebutkan bahwa tim gabungan terus berupaya melakukan evakuasi para korban. Tim ahli dari ITS juga didatangkan untuk membantu penanganan para korban. 

Dia menambahkan, proses evakuasi masih berlangsung dan tim SAR harus berlomba dengan waktu karena mereka bekerja tanpa menggunakan alat berat agar tidak membahayakan para korban yang terjebak.   

Meski begitu ia menyebut, menyelamatkan korban yang terjebak dalam reruntuhan gedung bukan hal yang mudah.

Semula ketika mendengar bangunan pesantren tersebut ambruk, Khofifah meminta tim mendatangkan eskavator. Dengan harapan bisa segera mengangkat bongkahan dan menyelamatkan santri yang terjebak.

Baca juga: Korban Meninggal Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jadi 3 Orang

“Tapi ternyata tidak semudah itu. Di lapangan, tidak bisa begitu. Karena ketika ada bongkahan diangkat, yang tidak terangkat berpotensi menambah berat reruntuhan dan justru akan semakin mendesak ke bawah,” kata Khofifah.

Bagi korban yang sudah teridentifikasi dan masih terjebak, tim gabungan melakukan upaya untuk memberikan suplai oksigen dan kebutuhan darurat. Dengan harapan bisa membantu bertahan hingga evakuasi dilakukan. 

“Saya sudah tanya soal Golden Time-nya, mudah-mudahan para santri yang sekarang terjebak bisa segera selamat,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, Khofifah pun menjelaskan kemarin ada sebanyak 100 orang yang dibawa ke rumah sakit. Dari jumlah itu sekitar 70 an sudah pulang dan dijemput oleh wali santri. 

“Yang masih di rawat di RS non RSUD biaya perawatannya akan ditanggung oleh Pemprov Jatim. Tapi yang dirawat di RSUD di Sidoarjo maka akan ditanggung oleh Pemkab Sidoarjo,” tegasnya. 

Saat ini Pemprov Jatim sudah mengerahkan pendirian dapur umum untuk suplai makanan santri yang masih bertahan di pesantren serta untuk petugas di sana. Santri yang masih bertahan di sana diketahui Khofifah tak banyak karena banyak yang sudah dijemput orang tuanya.

Baca juga: Terdengar Suara Tolong, Petugas Berusaha Evakuasi Santri Diduga Terjebak Reruntuhan Ponpes Sidoarjo

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved