Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Jumlah Santri Sudah Terevakuasi dan yang Meninggal di Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur memakan ratusan korban.

KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH
MUSALA AMBRUK - Sebuah bangunan musala di area Pondok Pesantren Al-Khoziny, Desa Buduran, Sidoarjo ambruk pada Senin (29/9/2025). 

Hingga saat ini, petugas SAR gabungan juga masih melakukan evakuasi dengan penuh kehati-hatian.

MUSALA AMBRUK - Petugas melakukan evakuasi korban reruntuhan Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo, Senin (29/9/2025). Petugas mendengar banyak suara tangisan dan teriakan santri terjebak di balik reruntuhan bangunan musala ponpes.
MUSALA AMBRUK - Petugas melakukan evakuasi korban reruntuhan Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo, Senin (29/9/2025). Petugas mendengar banyak suara tangisan dan teriakan santri terjebak di balik reruntuhan bangunan musala ponpes. (KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)

Penyebab ambruknya musala belum diketahui

Dua alat berat disiagakan namun belum dipergunakan menyesuaikan kondisi.

Penyebab pasti ambruknya bangunan tiga lantai ini juga belum diketahui.

Sejak Senin malam, petugas Polri TNI juga berjaga di lokasi.

Sementara itu, Nanang belum dapat memastikan seluruh jumlah korban yang terjebak.

Data yang terhimpun cenderung fluktuatif.

“Secara keseluruhan kami tidak bisa memastikan Tapi jika dari informasi dari pondok pesantren itu ada 140 kemudian dikurangi dengan 100 berarti masih ada sekitar 38 ya kalau enggak salah ya,” pungkasnya.

Baca juga: Update Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, RSI Siti Hajar Tangani 44 Korban, 19 Orang Pulang

Penjelasan dokter soal korban yang meninggal

Humas RS Islam Siti Hajar, Sidoarjo, dr. Erly Mawar sebut korban dari bangunan Ponpres Al Khoziny meninggal karena mengalami multiple trauma.

Erly menerangkan, para korban tiba di rumah sakit sekitar pukul 15.30 WIB.

Termasuk, korban yang meninggal dunia yakni Maulana Affan Ibrahimafic, seorang remaja berusia 15 tahun yang berasal dari Kalianyar Kulon, Gang 9 No 5, Kelurahan Pabean, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya.

Erly menyebut, korban dinyatakan meninggal ketika di rumah sakit sekitar pukul 16.18 WIB akibat multiple trauma.

“Iya, karena korban mengalami multiple trauma sehingga tidak bisa diselamatkan dan sekitar pukul 16.18 WIB dinyatakan meninggal dunia,” kata Erly saat ditemui Kompas.com, Selasa (30/9/2025).

Data yang dihimpun Kompas.com menunjukkan korban Ibrahim telah dibawa pulang dari rumah sakit menuju rumah duka di Surabaya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved