Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hari Batik, Lucunya Anak TK di Bondowoso Belajar Mewarnai Motif Daun Singkong dan Topeng Kona

Perajin batik memperkenalkan motif batik asli Bondowoso pada anak-anak TK Miftahul Ulum, di Desa Jambe Anom, Kecamatan Jambesari Darusallah.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/SINCA ARI PANGISTU
MENCOLET - Owner House of Ijen Batik, Andriyanto (batik coklat hitam) saat mengajarkan moncolet pada puluhan siswa TK Miftahul Ulum, di Desa Jambe Anom, Kecamatan Jambesari Darusallah, Bondowoso, Jawa Timur pada Kamis (2/10/2025). Acara ini dilaksanakan dalam momen hari batik nasional. 

Ia mengaku, sangat senang bisa memperkenalkan batik pada siswanya. Sehingga mereka tahu bahwa di Bondowoso ini mempunya batik dengan motif khas.

Disinggung tentang harapan besar terhadap kerajinan batik di Bondowoso, kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pengrajin Batik Bondowoso (APBB), harapan besar pengrajin batik yakni agar pemerintah daerah membuatkan Perbup dan Perda.

Baca juga: Baju Batik Menkeu Purbaya Sering Dipakai Ulang Disoroti, ini Makna Motifnya Kata Guru Besar UNS

Yang salah satu isinya, agar mewajibkan sekolah dan instansi untuk menggunakan batik Bondowoso.
Karena, selama ini banyak dijumpainya instansi dan sekolah yang kerap membuat seragam batik printing. Tidak pesan di Bondowoso, melainkan luar kota. Meski motifnya Bondowoso.

"Harapan kita dengan adanya Perda atau Perbup, batik Bondowoso bisa dipakai semua kalangan luas. Perputaran ekonominya di Bondowoso," ujarnya. 

Ia menerangkan, printing motif batik ini dinilainya sangat merugikan. Karena, printing harganya lebih murah.

Kemudian, dari segi estetika batiknya. Printing itu bukan batik, karena tidak menggunakan malam panas.

"Kalau Bondowoso itu benar-benar batik, batik tulis dan batik cap," jelasnya.

Di Bondowoso disebutnya ada total 16 pembatik aktif, dari total 26 orang. Sisanya sudah mulai "mati suri" karena makin sepi pesanan akibat gencaran printing motif batik.

Pantauan di lapangan, sebelum mewarnai Andriyanto memperlihatkan kain batik dengan motif lengkap Bondowoso. Mulai dari motif batik daun singkong, topeng kona, Blue Fire, dan Singo Ulung.

Para siswa itu terlihat sangat antusias mengikuti proses mencolet design batik daun singkong dan Topeng Kona. Meski kelas terasa panas karena sempit dan perlu perbaikan. Namun mereka tetap menuntaska pewarnaan design.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved