Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Keluarga Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Diimbau Menunggu di RS Bhayangkara Surabaya

Evakuasi masih berlangsung, keluarga korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo tetap bertahan untuk mendapatkan informasi terbaru.

Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/M Taufik
KELUARGA KORBAN - Ratusan keluarga korban ambruknya musala di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, terus menunggu proses evakuasi yang sedang berjalan, Sabtu (4/10/2025). Sejak hari pertama, mereka tinggal di sekitaran pesantren yang berada di Buduran, Sidoarjo itu. 

Poin Penting:

  • Evakuasi masih berlangsung, keluarga korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo tetap bertahan untuk mendapatkan informasi terbaru.
  • Mereka tinggal di sekitaran pesantren yang berada di Buduran, Sidoarjo, itu.
  • Para keluarga korban kini disarankan untuk menunggu di sekitar RS Bhayangkara Surabaya.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Ratusan keluarga korban ambruknya musala di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, terus menunggu proses evakuasi yang sedang berjalan, Sabtu (4/10/2025).

Sejak hari pertama, mereka tinggal di sekitaran pesantren yang berada di Buduran, Sidoarjo, itu. 

Sebagian besar keluarga korban menempati Kampus Al Khoziny yang juga merupakan Posko Basarnas. Sebagian lain menginap di musala dan rumah-rumah warga sekitar. 

Sekarang, para keluarga korban itu disarankan untuk menunggu di sekitar RS Bhayangkara Surabaya.

Karena sejak Jumat (3/10/2025) kemarin, semua korban yang ditemukan langsung dibawa ke rumah sakit yang berada di Jalan Ahmad Yani Surabaya tersebut. 

“Jenazah korban yang ditemukan langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi, sehingga keberadaan keluarga di sekitar lokasi hanya menyaksikan proses pencarian saja,” kata Kepala BNBP, Letjend TNI Suhariyanto, Sabtu (4/10/2025). 

Di sana, sudah disiapkan tempat berkumpul yang representatif dengan logistik yang memadahi.

Sehingga di tengah-tengah bencana, mereka akan lebih tenang dalam menjalani hari-hari ketika menunggu proses identifikasi anggota keluarga.

Sejalan dengan itu, tim konselor dari Polri, Dinas Sosial dan relawan memberikan dukungan psikososial bagi keluarga korban, khususnya bagi mereka yang menunggu proses evakuasi dan identifikasi, agar tetap kuat menghadapi situasi yang penuh duka.

Baca juga: Tetap Bertahan di Posko Ponpes Al Khoziny, Sutris Berharap Mukjizat Selamatkan Cucu Keponakannya

BNPB bersama BPBD Provinsi Jawa Timur juga akan segera menambah tenda khusus bagi keluarga korban, dilengkapi fasilitas dasar seperti tempat istirahat, layanan medis dan konsumsi di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. 

Harapannya, proses identifikasi dengan metode DVI dan keperluan lain yang berhubungan dengan jenazah korban dapat lebih cepat dilaksanakan dengan anggota keluarganya.

Di samping itu, dengan pendampingan dan dukungan kepada keluarga korban ini diharapkan dapat mengoptimalkan tim SAR dalam melaksanakan tugasnya dengan baik.

“Di sana (RS Bhayangkara Surabaya) keluarga korban lebih nyaman. Nanti disiapkan logistik dan peralatannya. Kalau di sini kita yang penting bisa bekerja dengan sebaik-baiknya. Untuk keluarga yang kehilangan korban ini kita siapkan kebutuhannya secara maksimal,” lanjutnya. 

Kepala BNPB juga meminta kepada stakeholder terkait untuk membuka posko terpadu sebagai pusat informasi resmi untuk pelaporan dan pengaduan bagi keluarga korban.

Posko ini memfasilitasi keluarga untuk melaporkan anggota yang masih hilang sekaligus memperoleh perkembangan terbaru terkait operasi penyelamatan.

“Saya minta pak dandim, pak kapolres dan unsur pemerintah daerah semua melayani apa yang menjadi pertanyaan masyarakat. Tentunya kita sebagai negara hukum harus memahami apa saja informasi yang dapat disampaikan maupun yang dikecualikan. Tolong ini dijelaskan secara baik,” ujar Suharyanto.

Sebelumnya, sebuah bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore.

Sejumlah orang terluka, termasuk beberapa santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan. 

Kejadiannya sekira waktu salat asar pukul 15.00 WIB.

Beberapa warga menyebut, ada suara keras sekali seperti gempa.

Ternyata setelah dicek, bangunan di bagian tengah pondok sudah ambruk.

“Kemarin izin ngecor bagian atas. Ini sepertinya tiga lantai. Setahu saya ini musala,” kata Munir, Ketua RT 7/RW 3 Desa/Kecamatan Buduran, Sidoarjo di lokasi kejadian. 

Petugas kepolisian terlihat sudah berada di lokasi kejadian.

Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga tiba. Berusaha melakukan evakuasi kepada para korban. 

Sebagian korban sudah dievakuasi menggunakan ambulans.

Sebagian masih terjebak di dalam reruntuhan.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved